Keragaman Pola Pita Protein Berdasarkan Sifat Pembungaan Tanaman Durian (Durio zibethinus Murr.)

Main Author: AniMusfiroh
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/128461/1/051002920.pdf
http://repository.ub.ac.id/128461/
Daftar Isi:
  • Durian ialah tanaman buah tropis yang berasal dari kawasan Asia tenggara. Tanaman yang termasuk kedalam famili Bombaceae ini merupakan salah satu tanaman buah penting di Asia Tenggara, bahkan durian lebih dikenal sebagai raja buah-buahan tropika. Terdapat lebih dari 100 kultivar durian yang tersebar di Thailand, varietas utama yang paling komersial yaitu Monthong, Chanee dan Kradumthong (Salakpetch, 2005). Persebaran tanaman durian dalam iklim tropis yaitu di Srilangka, India selatan, Burma selatan, Thailand, Kamboja, Vietnam, Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Papua Nugini (Brown, 1997). Produksi durian lokal di Indonesia semakin meningkat setiap tahun. Produksi durian di Indonesia tahun 2003 dilaporkan sebanyak 741,831 ton dan meningkat menjadi 747,848 ton pada tahun 2006 (Anonymous, 2008). Areal penanaman durian di Indonesia pada tahun 2007 seluas 47.674 ha, dan rata-rata hasil tanaman buah ialah 12,48 ton/ha (Anonymous, 2008). Kecamatan Kasembon merupakan salah satu sentra dari penghasil durian di kab. Malang. Pada umumnya durian di Kec.Kasembon berusia puluhan hingga ratusan tahun dan diperbanyak dengan menggunakan biji sehingga tanaman yang dihasilkan bervariasi. Untuk membedakan perbedaan variasi durian tersebut maka penelitian seara morfologi dan genetik (molekuler) perlu dilakukan. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan secara molekuler yaitu pengamatan protein total tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekspresi gen berupa protein total pada durian non musim dengan durian semusim berdasarkan pola pita protein dengan teknik elektroforesis menggunakan SDS-PAGE. Hipotesis yang diajukan ialah terdapat kandungan protein total yang lebih banyak pada durian Non Musim berdasarkan kehadiran, ketebalan dan kuantitas protein total yang berpengaruh pada inisiasi pembungaan. Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Biologi Molekular jurusan Biologi, FMIPA Universitas Brawijaya, Malang. Waktu penelitian mulai Oktober 2009 sampai April 2010. Alat yang digunakan ialah mortar dan pestle, vortex, polipropilen, eppendorf, refrigerator, alat sentrifugasi, mikropipet dan pipet tip, gunting, satu set alat elektroforesis gel poliakrilamid vertical slab, kotak plastik tempat gel, plastik klep, botol, shaker, oven, freezer, spektrofotometer, dan gelas ukur. Bahan-bahan yang digunakan antara lain sampel protein total 7 kultivar tanaman durian yang dibedakan menjadi durian semusim dan non musim. Durian semusim meliputi Jingga, Kunir, manalagi, Monthong dan Ori, dan durian non musim meliputi Cikrak dan Arab. Bahan kimia yang digunakan ialah protein marker Fermentans Prestained Ladder SM0671, Ekstrak buffer (KCl, MgCl2, PVP, BSA, Tris-Cl pH 7,4, 2-mercaptoethanol, EDTA) TCA, Ditriotitol (DTT), aseton absolute, gel (akuabides, stok akrilamid bis, Tris pH 8.8, Tris pH 6,8, SDS, APS 10%, dan TEMED (N,N N’ N’ tetramethylethylene diamine), NaOH 0,9%, running buffer,loading buffer, larutan silver staining (ethanol, asam asetat glacial, glutaraldehide, AgNO3, formal dehid, NaOH, akuades), reagen biuret (CuSO4, NaK tetrat, NaOH, KI, Akuades steril). Metode yang dilakukan yaitu dengan cara isolasi protein total tanaman, pengukuran kuantitas protein menggunakan uji biuret dengan absorbansi 540 nm menggunakan spektrofotometer. Uji kualitas protein dengan elektroforesis gel poliakrilamid 12,5 %, setelah itu pewarnaan dengan pewarna perak nitrat dan terakhir perhitungan berat molekul. Analisa data dilakukan dengan menghitung berat molekul (BM) sampel, yaitu menghitung laju mobilitas relatif tau Rf kemudian BM tersebut dibandingkan tiap-tiap sampel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketujuh sampel tersebut memiliki ketebalan pita dan berat molekul yang sama pada BM 60 KDa. Pada sampel durian Cikrak (Non Musim) yang berbuah terus menerus, terdapat pita protein pada BM 42 KDa, sehingga pada protein dengan BM tersebut diduga sebagai pengendali untuk sifat berbuah sepanjang musim. Banyaknya pita allel bervariasi antara 3 sampai 5 pita, dan BM bervariasi antara 29 sampai 77 KDa.