Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Sapi dan Fosfor terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Tunggak (Vigna unguiculata L )

Main Author: FahrizalDwiPamungkas
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/128416/1/051002896.pdf
http://repository.ub.ac.id/128416/
Daftar Isi:
  • Kacang tunggak (Vigna ungucuilata L.) yang dikenal oleh sebagian masyarakat sebagai sebagai kacang tolo atau kacang dadap adalah salah satu jenis kacang kacangan yang sudah lama ditanam di Indonesia tapi belum dibudidayakan secara luas dan belum dijadikan komoditas potensial oleh petani (Rukmana, 2008). Kacang tunggak mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi yaitu dalam 100 g biji mengandung protein sebesar 25%. Kandungan protein kacang tunggak dapat dijadikan sebagai salah satu sumber protein atau sebagai bahan subsitusi kedelai (Saragih, 1993). Kandungan gizi setiap 100 g biji kacang tunggak mengandung 339,1 kalori, 10 g air, 22 g protein, 59,1 g karbohidrat, 0,92 mg vitamin B1 dan 2 mg vitamin C (Utomo dan Antarlina, 1992). Permasalahan yang tejadi ialah pada tanah tersebut mengalami kekurangan unsur hara fosfor sehingga salah satu teknik budidaya yang banyak digunakan petani ialah dengan meningkatakan penggunaan pupuk anorganik. Penggunaan pupuk anorganik secara terus-menerus dalam jangka panjang menyebabkan efek buruk terhadap tanah, rusaknya struktur tanah dan meningkatkan keasaman tanah. Peningkatkan dosis pupuk anorganik semakin lama semakin tidak efisien karena tidak didukung oleh peningkatan hasil, bahkan cenderung terjadi penurunan produktifitas lahan (Sugito et al., 1995). Salah satu cara mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan penambahan pupuk kandang sehingga menambah ketersediaan fosfor bagi tanaman. Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah mempelajari respon tanaman kacang tunggak terhadap pemberian pupuk kandang sapi dan fosfor serta interaksi keduanya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tunggak. Hipotesis yang diajukan ialah. Terdapat interaksi antara taraf pemberian pemberian pupuk kandang sapi dan fosfor terhadap pertumbuhan kacang tunggak. Penelitian dilaksanakan pada bulan bulan Januari 2010 hingga bulan Maret 2010 di kebun percobaan Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Alat yang digunakan pada penelitian ialah timbangan analitik, meteran, oven, alat tugal, tali rafia, termometer dan Leaf Area Meter (LAM). Bahan tanam yang digunakan adalah benih kacang tunggak varietas KT-2 yang diperoleh dari Balitkabi (Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian), pupuk kandang sapi, pupuk urea, SP-18, KCL. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang diulang 3 kali. Penggunaan pupuk kandang sapi sebagai faktor 1 terdiri dari 3 level, yaitu: pupuk kandang sapi dosis 5 t ha-1 (K1), pupuk kandang sapi 10 t ha-1 (K2), pupuk kandang sapi 15 t ha-1. Pupuk fosfor sebagai faktor 2 terdiri dari 3 level, yaitu : pupuk fosfor 50 kg ha-1 (P1), pupuk fosfor 100 kg ha-1 (P2), pupuk fosfor 150 ha-1 (P3). Pengamatan dilakukan secara non destruktif dan destruktif. Pengamatan non destruktif dilakukan untuk mengamati tinggi tanaman. Sedangkan parameter pertumbuhan yang lain dilakukan pengamatan secara destruktif. Pengamatan destruktif yaitu dengan cara mengambil 2 tanaman contoh untuk setiap kombinasi perlakuan yang dilakukan pada saat tanaman berumur 15 hari dan seterusnya dengan interval 10 hari (15, 25, 35, 45, 55 hst) dan panen. Pengamatan tersebut meliputi bobot kering total tanaman dan laju pertumbuhan relatif. Selain itu juga dilakukan pengamatan penunjang meliputi analisis tanah. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf 5%. Bila terdapat interaksi atau pengaruh maka dilanjutkan dengan uji perbandingan diantara perlakuan dengan menggunakan uji BNT pada p = 0,05 Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaplikasian pupuk kandang sapi dan pupuk fosfor memberikan pengaruh yang nyata terhadap indeks luas daun dan laju pertumbuhan relatif tanaman. Penggunaan pupuk fosfor memberikan respon positif terhadap tinggi tanaman, luas daun, bobot kering total tanaman, bobot kering biji, jumlah total polong, bobot polong dan hasil biji (t ha-1). Pemberian pupuk fosfor dengan dosis 150 kg ha-1 merupakan yang terbaik karena dapat menaikkan hasil biji sebesar 0,47 t ha-1 atau 22,8% dibanding pemberian pupuk fosfor dengan dosis 50 kg ha-1