Efektivitas Ekstrak Etanol Kulit Salak (Salacca Zalacca Var. Amboinensis) Sebagai Antifungi Terhadap Candida Albicans Secara In Vitro
Main Author: | Rahayu, PutuRiniCipta |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/126392/ |
Daftar Isi:
- Kandidiasis vulvovagina merupakan infeksi akibat Candida albicans pada selaput lendir di daerah vagina. Kondisi ini ditandai dengan adanya sekret vagina yang kental dan adanya eritema pada vulva yang terasa gatal. Penggunaan obat-obatan antifungi yang tepat dapat mengatasi infeksi jamur Candida albicans. Salah satu bahan alami yang memiliki potensi sebagai antifungi adalah kulit salak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari efektivitas ekstrak etanol kulit salak (Salacca zalacca var. amboinensis) sebagai antifungi terhadap Candida albicans secara in vitro. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental laboratorium Post Test Control Group Design dengan menggunakan metode dilusi agar (Agar Dilution Test) untuk menentukan kadar hambat minimal (KHM) ekstrak etanol kulit salak (Salacca zalacca var. amboinensis) terhadap pertumbuhan Candida albicans secara in vitro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan koloni jamur pada plate tampak pada konsentrasi 1%, mulai menurun kepadatannya pada konsentrasi 4% dan tidak terlihat pada konsentrasi 5%. Kesimpulan pada penelitian ini adalah ekstrak etanol kulit salak (Salacca zalacca var. amboinensis) memiliki efek antifungi terhadap Candida albicans secara in vitro dengan metode dilusi agar, dengan Kadar Hambat Minimal dari ekstrak etanol kulit salak terhadap pertumbuhan Candida albicans adalah 5%. Terdapat hubungan berkebalikan antara konsentrasi ekstrak etanol kulit salak terhadap pertumbuhan Candida albicans yaitu semakin tinggi konsentrasi yang diberikan, maka pertumbuhan Candida albicans akan semakin menurun.