Efektivitas Ekstrak Etanol Kulit Salak (Salacca Zalacca Var. Amboinensis) Sebagai Antifungi Terhadap Candida Albicans Secara In Vitro

Main Author: Rahayu, PutuRiniCipta
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/126392/
ctrlnum 126392
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/126392/</relation><title>Efektivitas Ekstrak Etanol Kulit Salak (Salacca Zalacca Var. Amboinensis) Sebagai Antifungi Terhadap Candida Albicans Secara In Vitro</title><creator>Rahayu, PutuRiniCipta</creator><subject>618.2 Obstetrics</subject><description> Kandidiasis vulvovagina merupakan infeksi akibat Candida albicans pada selaput lendir di daerah vagina. Kondisi ini ditandai dengan adanya sekret vagina yang kental dan adanya eritema pada vulva yang terasa gatal. Penggunaan obat-obatan antifungi yang tepat dapat mengatasi infeksi jamur Candida albicans. Salah satu bahan alami yang memiliki potensi sebagai antifungi adalah kulit salak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari efektivitas ekstrak etanol kulit salak (Salacca zalacca var. amboinensis) sebagai antifungi terhadap Candida albicans secara in vitro. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental laboratorium Post Test Control Group Design dengan menggunakan metode dilusi agar (Agar Dilution Test) untuk menentukan kadar hambat minimal (KHM) ekstrak etanol kulit salak (Salacca zalacca var. amboinensis) terhadap pertumbuhan Candida albicans secara in vitro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan koloni jamur pada plate tampak pada konsentrasi 1%, mulai menurun kepadatannya pada konsentrasi 4% dan tidak terlihat pada konsentrasi 5%. Kesimpulan pada penelitian ini adalah ekstrak etanol kulit salak (Salacca zalacca var. amboinensis) memiliki efek antifungi terhadap Candida albicans secara in vitro dengan metode dilusi agar, dengan Kadar Hambat Minimal dari ekstrak etanol kulit salak terhadap pertumbuhan Candida albicans adalah 5%. Terdapat hubungan berkebalikan antara konsentrasi ekstrak etanol kulit salak terhadap pertumbuhan Candida albicans yaitu semakin tinggi konsentrasi yang diberikan, maka pertumbuhan Candida albicans akan semakin menurun.&#xD; </description><date>2016-11-16</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> Rahayu, PutuRiniCipta (2016) Efektivitas Ekstrak Etanol Kulit Salak (Salacca Zalacca Var. Amboinensis) Sebagai Antifungi Terhadap Candida Albicans Secara In Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FK/2016/673/051612656</relation><recordID>126392</recordID></dc>
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
author Rahayu, PutuRiniCipta
title Efektivitas Ekstrak Etanol Kulit Salak (Salacca Zalacca Var. Amboinensis) Sebagai Antifungi Terhadap Candida Albicans Secara In Vitro
publishDate 2016
topic 618.2 Obstetrics
url http://repository.ub.ac.id/126392/
contents Kandidiasis vulvovagina merupakan infeksi akibat Candida albicans pada selaput lendir di daerah vagina. Kondisi ini ditandai dengan adanya sekret vagina yang kental dan adanya eritema pada vulva yang terasa gatal. Penggunaan obat-obatan antifungi yang tepat dapat mengatasi infeksi jamur Candida albicans. Salah satu bahan alami yang memiliki potensi sebagai antifungi adalah kulit salak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari efektivitas ekstrak etanol kulit salak (Salacca zalacca var. amboinensis) sebagai antifungi terhadap Candida albicans secara in vitro. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental laboratorium Post Test Control Group Design dengan menggunakan metode dilusi agar (Agar Dilution Test) untuk menentukan kadar hambat minimal (KHM) ekstrak etanol kulit salak (Salacca zalacca var. amboinensis) terhadap pertumbuhan Candida albicans secara in vitro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan koloni jamur pada plate tampak pada konsentrasi 1%, mulai menurun kepadatannya pada konsentrasi 4% dan tidak terlihat pada konsentrasi 5%. Kesimpulan pada penelitian ini adalah ekstrak etanol kulit salak (Salacca zalacca var. amboinensis) memiliki efek antifungi terhadap Candida albicans secara in vitro dengan metode dilusi agar, dengan Kadar Hambat Minimal dari ekstrak etanol kulit salak terhadap pertumbuhan Candida albicans adalah 5%. Terdapat hubungan berkebalikan antara konsentrasi ekstrak etanol kulit salak terhadap pertumbuhan Candida albicans yaitu semakin tinggi konsentrasi yang diberikan, maka pertumbuhan Candida albicans akan semakin menurun.
id IOS4666.126392
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-22T05:55:30Z
last_indexed 2021-10-28T07:16:07Z
recordtype dc
_version_ 1751455107240689664
score 17.538404