Daftar Isi:
  • Alginat merupakan bahan cetak hidrokoloid ireversibel yang paling sering digunakan pada praktek kedokteran gigi. Hasil cetakan alginat dapat menjadi agen penularan infeksi, untuk itu perlu dilakukan kontrol infeksi dengan desinfektan. Buah Mengkudu yang sering digunakan sebagai obat tradisional telah diteliti memiliki efek antibakteri sehingga dapat digunakan sebagai alternatif bahan desinfektan alami. Alginat mempunyai sifat imbibisi dan sineresis yang merupakan salah satu kekurangan alginat karena dapat menyebabkan perubahan dimensi hasil cetakan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh lama perendaman hasil cetakan alginat dalam infusa buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) terhadap stabilitas dimensional. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Post Test Only Control Group Design pada 28 sampel hasil cetakan alginat. Hasil cetakan diperoleh dengan mencetak master model yang terdiri dari 4 silinder. Pengelompokkan sampel dibagi menjadi 1 kelompok kontrol dan 6 kelompok yang diberi perlakuan perendaman dalam infusa buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) selama 2, 4, 6, 8, 10, 12 menit. Pengukuran dilakukan pada model studi yang didapatkan dari pengecoran hasil cetakan alginat dengan gipsum tipe III. Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan stabilitas dimensi antara kelompok kontrol dan kelompok yang diberikan perlakuan, yang ditunjukkan dengan perbedaan hasil pengukuran diameter silinder dan jarak antar silinder pada model hasil cetakan. Uji One Way Anova menunjukkan nilai p <0,05 pada silinder I dan jarak I pada model hasil cetakan. Hasil Uji Post Hoc Tukey HSD untuk silinder I dan jarak I menunjukkan nilai p<0,05 pada perbandingan antara kelompok perlakuan 12 menit dengan kelompok kontrol, kelompok perlakuan 2, 4, 6, 8, dan 10 menit. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu terdapat pengaruh lama perendaman hasil cetakan alginat dalam infusa buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) terhadap stabilitas dimensional.