Gambaran Pola Makan Makanan Olahan pada Wanita Usia Subur Etnis Madura di Wilayah Kecamatan Kedungkandang Kota Malang
Daftar Isi:
- Pola makan makanan olahan semakin berkembang seiring dengan kemajuan jaman dan teknologi. Namun Bahan Tambahan Makanan berbahaya yang seringkali terkandung dalam makanan olahan dapat memberikan dampak negatif pada manusia salah satunya adalah meningkatnya risiko Penyakit Tidak Menular. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pola makan makanan olahan pada wanita usia subur. Studi analitik menggunakan desai penelitian cross-sectional dilakukan terhadap wanita usia subur etnis Madura berusia 18-44 tahun di Kecamatan Kedungkandang. Sampel dipilih dengan cara purposive sampling dengan jumlah 99 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis makanan olahan yang paling banyak dikonsumsi responden adalah mie instan, bakso, tahu, cilok, dan penyedap rasa. Yang paling banyak dikonsumsi harian adalah mie instan, bakso, tahu, snack ringan, dan penyedap rasa. Yang paling banyak dikonsumsi dalam porsi besar adalah mie instan, sosis, tahu, siomay, dan minuman rasa buah. Yang paling banyak dikonsumsi responden berdasarkan beratnya adalah mie instan, bakso, tahu, cilok, dan minuman rasa buah. Proporsi rata-rata energi makanan olahan terhadap total energi sehari adalah 83,94% dan tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan energi makanan olahan dengan IMT. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu makanan olahan yang paling banyak/sering dikonsumsi berdasarkan jumlah, jenis, frekuensi, dan porsinya adalah mie instan, sosis, bakso, tahu, cilok, siomay, snack ringan, minuman rasa buah, dan penyedap rasa/vetsin. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar melakukan konfirmasi saat wawancara sehingga dapat mengoptimalkan ingatan responden.