Hubungan Biaya Makanan dengan Kualitas Makanan (Kecukupan Gizi dan Organoleptik) di Penyelenggaraan Makanan SD Anak Saleh Kota Malang
Daftar Isi:
- Kualitas makanan dapat dinilai dari kecukupan gizi dan organoleptik. Untuk mendapatkan kualitas makanan yang baik, harga adalah sebuah indikator kualitas. Di setiap penyelenggaraan makanan harus memenuhi kualitas, termasuk di sekolah. Anak sekolah merupakan investasi bangsa karena mereka adalah generasi penerus yang menentukan kualitas bangsa di masa depan. Penyelenggaraan makanan SD Anak Saleh dikelola sendiri oleh pihak sekolah memiliki anggaran Rp 5.000 untuk makan siang per siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara biaya makanan dengan kualitas makanan. Penelitian ini menggunakan studi observasi dengan desain cross sectional . Variabel pada penelitian ini adalah biaya makanan, kecukupan gizi dan organoleptik. Sampel penelitian ini adalah 5 susunan menu makan siang dan 50 siswa pada setiap makan siang. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara biaya makanan dengan kecukupan energi dengan p = 0,190 (p > 0,05), r s = 0,078. Ada hubungan signifikan antara biaya makanan dengan kecukupan protein dengan p = 0,000 (p < 0,05), r s = 0,647. Hasil uji Spearman menunjukkan bahwa ada hubungan antara biaya makanan dengan kecukupan zat besi untuk anak laki-laki dengan p = 0,000 (p < 0,05), r s = 0,767. Dan tidak terdapat hubungan antara biaya makanan dengan kecukupan zat besi untuk anak perempuan maupun dengan organoleptik. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa semakin tinggi biaya makanan tidak menunjukkan kualitas makanan (energi, zat besi untuk anak perempuan, dan organoleptik) yang semakin baik.