Pengaruh Penambahan Sari Mengkudu (Morinda Cirtrifolia) dan Frekuensi Penggorengan terhadap Bilangan Peroksida dan Kadar Air Minyak Jelantah Ayam Goreng
Daftar Isi:
- Minyak jelantah adalah minyak goreng yang telah digunakan untuk memasak. Penggunaan minyak berulang kali menyebabkan proses kerusakan minyak bertambah cepat dan akan merubah sifat fisiko kimia seperti bilangan peroksida dan kadar air. Peroksida dapat menyebabkan gatal pada tenggorokan, atherosclerosis dan kanker. Kerusakan minyak dapat diperlambat dengan menambahkan antioksidan ke dalam minyak. Mengkudu adalah salah satu tanaman obat yang banyak mengandung antioksidan yang diperkirakan dapat menghambat proses oksidasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan sari mengkudu dan frekuensi penggorengan terhadap bilangan peroksida dan kadar air minyak jelantah. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan desain split plot 4x5x2. Variabel yang diukur adalah bilangan peroksida dan kadar air minyak jelantah dengan berbagai macam perlakuan penambahan sari mengkudu yakni penambahan 0 ml, 45 ml, 50 ml, 55 ml dan frekuensi penggorengan yakni penggorengan 1, 2, 3, 4, 5. Hasil penelitian menunjukkan penambahan sari mengkudu dan frekuensi penggorengan berpengaruh nyata terhadap penurunan bilangan peroksida dan kadar air (p < 0,05); interaksi antara faktor penambahan sari mengkudu dan frekuensi penggorengan tidak berpengaruh nyata terhadap penurunan bilangan peroksida (p > 0,05); sedangkan interaksi antara faktor penambahan sari mengkudu dan frekuensi penggorengan berpengaruh nyata terhadap penurunan kadar air (p < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan sari mengkudu dan frekuensi penggorengan berpengaruh terhadap penurunan bilangan peroksida dan kadar air minyak jelantah.