Peningkatan Kadar Makronutrien dan Zink serta Mutu Organoleptik Pada Susu Nabati Biji Labu Kuning (Cucurbita moschata Durch.) Melalui Proses Perendaman
Daftar Isi:
- KEP (Kekurangan Energi Protein) disebabkan karena kurangnya konsumsi protein dan energi. Kurangnya konsumsi zat gizi makro mempengaruhi konsumsi zat gizi mikro, terutama zink. Defisiensi zink dapat menghambat tahap pemulihan pada anak dengan KEP. Biji labu kuning (Cucurbita moschata Durch.) merupakan salah satu sumber zink. Pengolahan biji labu kuning menjadi susu nabati menjadi alternatif konsumsi susu bagi anak dengan KEP yang menderita secondary lactose intolerance. Proses perendaman biji labu kuning saat pengolahan dapat meningkatkan makronutrien dan zink pada susu nabati biji labu kuning. Tujuan penelitian untuk mengetahui peningkatan kadar karbohidrat, protein, lemak dan zink serta mutu organoleptik pada susu nabati dari biji labu kuning yang melalui proses perendaman. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen murni dengan 20 sampel biji labu kuning yang direndam dengan lama waktu 4 jam, 8 jam, 12 jam dan 24 jam dengan 5 kali replikasi. Sampel yang direndam diolah menjadi susu nabati biji labu kuning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kadar karbohidrat (p=0,54), protein (p= 0,6) dan zink (p=0,37), namun terdapat perbedaan yang signifikan pada kadar lemak (p= 0,008). Tidak ada perbedaan yang signifikan pada mutu organoleptik susu nabati biji labu kuning yang meliputi warna (p=0,8), rasa (p=0,902) dan tekstur (p=0,708). Kesimpulannya, proses perendaman tidak berpengaruh terhadap kadar karbohidrat, protein dan zink maupun organoleptik pada susu nabati biji labu kuning