Evaluasi Kandungan Nutrien Dan Kecernaan (In Vitro) Pakan Yang Diberikan Pada Sapi Perah Rakyat Di Kabupaten Malang

Main Author: Aprilia, Rizka Muizzu
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/12184/1/Rizka%20Muizzu%20Aprilia.pdf
http://repository.ub.ac.id/12184/
Daftar Isi:
  • Peternakan rakyat memiliki peranan sebagai aset terbesar dalam pembangunan peternakan nasional, akan tetapi pemeliharaannya yang masih bersifat konvensional dan sambilan (tradisional) menyebabkan pemeliharaan peternakan rakyat sapi perah perlu diperhatikan. Hasil produksi susu peternakan rakyat dapat dikatakan relatif rendah yaitu berkisar antara 8 hingga 10 liter ekor/hari, faktor yang mempengaruhi produktivitas sapi perah adalah pakan, karena pakan menentukan tinggi rendahnya produksi susu. Umumnya peternak memberikan pakan tidak memperhatikan kuantitas dan kualitas pakan, karena peternak memberikan pakan berdasarkan pada ketersediaan bahan pakan tersebut, sehingga perlu adanya evaluasi kualitas pakan peternak rakyat. Indikator pakan berkualitas dapat terlihat dari kandungan nutrien dan kecernaan pakan. Penelitian ini dilakukan pada bulan oktober 2017 hingga januari 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kandungan nutrien dan kecernaan pakan hijauan dan konsentrat yang diberikan peternakan rakyat pada sapi perah di Kecamatan Pujon, Gondanglegi dan Jabung. Materi penelitian adalah seluruh bahan pakan yang diberikan peternak rakyat di vii ketiga kecamatan yang meliputi bahan pakan hijauan dan bahan pakan konsentrat dan cairan rumen yang diambil dari sapi berfistula, sertaseperangkat alat dan bahan kimia untuk pengukuran kandungan nutrien dan kecernaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi pada 10 responden dimasing-masing kecamatan, dengan penentuan lokasi didasarkan pada kecamatan sentra peternakan sapi perah yang ada di Kab. Malang, sedangkan pemilihan peternak responden menggunakan metode puposive sampling berdasarkan pada peternak yang mempunyai minimal dua ekor sapi perah laktasi dan masuk kedalam tiga kategori yaitu kategori peternak skala kecil (2-8 ekor), peternak skala sedang (9-15 ekor) dan peternak skala besar yaitu (>15 ekor). Variabel yang diamati yaitu kandungan Bahan Kering (BK), Bahan Organik (BO), Protein Kasar (PK), Lemak Kasar (LK), Serat Kasar (SK), Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN), Total Digestible Nutrient (TDN) serta Kecernaan BK (KcBK) dan Kecernaan BO (KcBO). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan pakan yang diberikan peternak rakyat pada sapi perah di ketiga kecamatan terdiri dari bahan pakan hijauan dan bahan pakan konsentrat. Pada Kecamatan Pujon bahan pakan hijauan yang diberikan terdiri dari rumput gajah, tebon jagung, rumput lapang, dan daun wortel, sedangkan bahan pakan konsentrat terdiri dari konsentrat KUD, ampas tahu, kulit ketela pohon, onggok dan complete feed. Pada Kecamatan Gondanglegi hijauan yang diberikan terdiri dari rumput gajah, tebon jagung, rumput lapang, pucuk tebu dan jerami padi, sedangkan bahan pakan konsentrat terdiri dari konsentrat dan ampas tahu. Pada Kecamatan Jabung hijauan yang diberikan terdiri dari rumput gajah, tebon jagung dan pucuk tebu, sedangkan bahan pakan konsentrat terdiri dari konsentrat, ubi ketela pohon dan roti afkir. viii Berdasarkan hasil penelitian tersebut bahan pakan yang diberikan di ketiga Kecamatan (Pujon, Gondanglegi dan Jabung) yaitu rumput gajah, tebon jagung dan konsentrat dengan kandungan nutrien sebagai berikut kandungan BK rumput gajah berkisar antara 16,10%-17,41%, BO 84,08%86,05%, PK 10,57%-14,27% serta KcBK 41,67%-52,96% dan KcBO 45,26%-55,90%, kandungan BK tebon jagung berkisar antara 14,83%-25,62%, BO 87,39%-90,45%, PK 10,57%13,84% serta KcBK 49,07%-63,42%, dan KcBO 53.15%66.26%, kandungan BK konsentrat berkisar antara 87,29%90,42%, BO 89,23%-92,44%, PK 19,09-21,93% serta KcBK 62,27%-77,36%, dan KcBO 65,10%-77,23%. Bahan pakan hijauan yang diberikan di kedua kecamatan (Pujon dan Gondanglegi) yaitu rumput lapang yang memiliki kandungan BK berkisar antara BK 13,31%-21,43%, BO 75,80%-78,93%, PK 15,82%-18,00% dan KcBK 52,14%-55,40%, KcBO 56,57%-59,12% dan Pucuk tebu yang diberikan di Kecamatan Gondanglegi dan Jabung memiliki kandungan BK berkisar antara 17,19%-22,84%, BO 89,43%-89,55%, PK 6,54%-6,78% dan KcBK 32,73%-33,20%, KcBO 33,84%-35,63%, sedangkan bahan pakan konsentrat yang diberikan di kedua kecamatan (Pujon dan Gondanglegi) yaitu ampas tahu dengan kandungan BK berkisar antara 10,51%-21,51%, BO 96,20%96,15%, PK 19,85%-22,93% dan KcBK 66,62%-70,38%, KcBO 66,75%-72,99%. Bahan pakan hijauan lainnya yang diberikan disetiap kecamatan terdiri dari daun wortel, jerami padi, sedangkan bahan pakan konsentrat terdiri dari onggok, kulit ketela pohon, ubi ketela pohon, roti akfir dan complete feed. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan dari masing-masing peternak di setiap kecamatan memiliki kandungan nutrien dan kecernaan yang berbeda, namun bahan pakan yang terbaik terdapat pada Kecamatan Gondanglegi ditinjau dari jenis bahan pakan yang bervariasi.