Pengembangan teknik pembuatan konsentrat PUFA dan konsentrat secara simultan dari kedelai varietas lokal

Main Authors: Ahmadi, Kgs., Estiasih, Teti, Sunarharum, Wenny Bekti
Format: Monograph NonPeerReviewed
Terbitan: Fakultas Teknologi Pertanian - Universitas Brawijaya , 2009
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/12062/
ctrlnum 12062
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/12062/</relation><title>Pengembangan teknik pembuatan konsentrat PUFA dan konsentrat secara simultan dari kedelai varietas lokal.</title><creator>Ahmadi, Kgs.</creator><creator>Estiasih, Teti</creator><creator>Sunarharum, Wenny Bekti</creator><subject>572.57 Lipids</subject><description>Asam linoleat (LA. linaleic acid. C18:2w-6) dan x linolenat (ALA, alpha linolenic acid, CIS 3w-3) merupakan asam lemak jenuh (PUFA, polyunsaturated faity acid) esensial yang hanya dapat dipenuhi tubuh .asupan mizikarian, eksplorasi kedelai sebagai sumber LA dam ALA penting untuk dilakukan. sejauh ini pemenuhan kebutuhan LA dan ALA di Indonesia diperoleh dari produk-produk mengandung LA dan ALA seperti minyak kedelai dan biji rami yang masih diimpor. Indonesia mempunyai berbagai varietas kedelai lokal yang belum banyak dikaji sebagai sumber LA dan ALA. untuk meningkatkan jumlah LA dan ALA dalam minyak kedelai perlu diterapkan teknik-teknik konsentrasi yang selama ini banyak diaplikasikan pada minyak ikan. efisiensi proses diperlukan pada teknik pembuatan konsentrat PUFA (LA dan ALA) dari biji kedelai lokal.teknik yang dapat dilakukan adalah kombinasi ekstraksi dan saponifikasi simultan dan konsentrasi satu tahap. pada proses ekstraksi dan saponifikasi, residu padat yang dihasilkan merupakan fraksi tinggi protein berupa konsentrat protein kedelai. penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi berbagai varietas kedelai lokal. sebagai sumber LA dan ALA, mengembangkan teknik saponifikasi-ekstraksi simultan yang menghasilkan hasil samping berupa konsentrat protein, dan menentukan kondisi pencucian yang tepat dalam pembuatan konsentrat protein kedelai dari residu padat saponifikasi-ekstraksi satu tahap. pada penelitian tahap pertama, berbagai varietas kedelai Iokal yang sudah diintroduksikan dianalisis untuk mengetahui profil asam lemak dalam biji kedelai. varietas kedelai lokal yang dikaji meliputi varietas Anjasmoro, Burangrang, Panderman, Wilis, dan Kaba. varietas dengan kadar LA+ALA tertinggi digunakan sebagai bahan baku pembuatan konsentrat PUFA (LA+ALA)dan konsentrat protein. pada penelitian tahun pertama ini dilakukan penentuan kondisi proses ,ekstraksi dan saponifikasi satu tahap yang optimum yang secara simultan akan menghasilkan konsentrat protein kedelai. kondisi ekstraksi dani saponifikasi satu tahap optimum yang diperoleh digunakan lebih lanjut untuk preparasi konsentrat PUFA. teknik optimasi yang digunakan adalah metode permukaan respon ekstraksi yang dilakukan adalah ekstraksi akueous dilanjutkan dengan saponifikasi secara simultan. faktor yang dikaji pada tahap penelitian ini adalah lama reaksi saponifikasi ,suhu dan rasio tepung kedelai air. respon yang dianalisis adalah kadar LA dan ALA dalam minyak yang dihasilkan. pada proses pembuatan konsentrat protein kedelai dari residu padat saponifikasi-ekstraksi satu tahap, faktor yang dikaji adalah rasio air:etanol, rasio pelarut:residu padat, dan lama pencucian. hasil penelitian menunjukkan bahwa kedelai varietas lokasi Burangrang, Anjasmoro, Kaba, Wills, dan Panderman mempunyai kadar asam lemak yang berbeda dengan profil asam lemak yang berbeda pula. asam linoleat merupakan asam lemak paling dominan, kadar total asam linoleat dan linolenat bervariasi tergantung dari varietas, dengan kadar LA+ALA tertinggi yaitu 60,43% terdapat pada varietas Burangrang sehingga varietas ini yang digunakan sebagai bahan baku ekstraksi minyak dan pembuatan konsentrat protein kedelai. optimasi saponifikasi- ekstraksi satu tahap pada ekstraksi minyak kedelai dalam bentuk asam lemak bebas menunjukkan hahwa rasio air:tepung kedelai,suhu saponifikasi, dan lama Saponifikasi berpengaruh terhadap respon kadar LA+ALA.</description><publisher>Fakultas Teknologi Pertanian - Universitas Brawijaya</publisher><date>2009-10-30</date><type>Document:Monograph</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> Ahmadi, Kgs. and Estiasih, Teti and Sunarharum, Wenny Bekti (2009) Pengembangan teknik pembuatan konsentrat PUFA dan konsentrat secara simultan dari kedelai varietas lokal. Project Report. Fakultas Teknologi Pertanian - Universitas Brawijaya, Malang. (Unpublished) </identifier><relation>PEN/572.57/PEN/p/2009/021100348</relation><recordID>12062</recordID></dc>
format Document:Monograph
Document
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
author Ahmadi, Kgs.
Estiasih, Teti
Sunarharum, Wenny Bekti
title Pengembangan teknik pembuatan konsentrat PUFA dan konsentrat secara simultan dari kedelai varietas lokal
publisher Fakultas Teknologi Pertanian - Universitas Brawijaya
publishDate 2009
topic 572.57 Lipids
url http://repository.ub.ac.id/12062/
contents Asam linoleat (LA. linaleic acid. C18:2w-6) dan x linolenat (ALA, alpha linolenic acid, CIS 3w-3) merupakan asam lemak jenuh (PUFA, polyunsaturated faity acid) esensial yang hanya dapat dipenuhi tubuh .asupan mizikarian, eksplorasi kedelai sebagai sumber LA dam ALA penting untuk dilakukan. sejauh ini pemenuhan kebutuhan LA dan ALA di Indonesia diperoleh dari produk-produk mengandung LA dan ALA seperti minyak kedelai dan biji rami yang masih diimpor. Indonesia mempunyai berbagai varietas kedelai lokal yang belum banyak dikaji sebagai sumber LA dan ALA. untuk meningkatkan jumlah LA dan ALA dalam minyak kedelai perlu diterapkan teknik-teknik konsentrasi yang selama ini banyak diaplikasikan pada minyak ikan. efisiensi proses diperlukan pada teknik pembuatan konsentrat PUFA (LA dan ALA) dari biji kedelai lokal.teknik yang dapat dilakukan adalah kombinasi ekstraksi dan saponifikasi simultan dan konsentrasi satu tahap. pada proses ekstraksi dan saponifikasi, residu padat yang dihasilkan merupakan fraksi tinggi protein berupa konsentrat protein kedelai. penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi berbagai varietas kedelai lokal. sebagai sumber LA dan ALA, mengembangkan teknik saponifikasi-ekstraksi simultan yang menghasilkan hasil samping berupa konsentrat protein, dan menentukan kondisi pencucian yang tepat dalam pembuatan konsentrat protein kedelai dari residu padat saponifikasi-ekstraksi satu tahap. pada penelitian tahap pertama, berbagai varietas kedelai Iokal yang sudah diintroduksikan dianalisis untuk mengetahui profil asam lemak dalam biji kedelai. varietas kedelai lokal yang dikaji meliputi varietas Anjasmoro, Burangrang, Panderman, Wilis, dan Kaba. varietas dengan kadar LA+ALA tertinggi digunakan sebagai bahan baku pembuatan konsentrat PUFA (LA+ALA)dan konsentrat protein. pada penelitian tahun pertama ini dilakukan penentuan kondisi proses ,ekstraksi dan saponifikasi satu tahap yang optimum yang secara simultan akan menghasilkan konsentrat protein kedelai. kondisi ekstraksi dani saponifikasi satu tahap optimum yang diperoleh digunakan lebih lanjut untuk preparasi konsentrat PUFA. teknik optimasi yang digunakan adalah metode permukaan respon ekstraksi yang dilakukan adalah ekstraksi akueous dilanjutkan dengan saponifikasi secara simultan. faktor yang dikaji pada tahap penelitian ini adalah lama reaksi saponifikasi ,suhu dan rasio tepung kedelai air. respon yang dianalisis adalah kadar LA dan ALA dalam minyak yang dihasilkan. pada proses pembuatan konsentrat protein kedelai dari residu padat saponifikasi-ekstraksi satu tahap, faktor yang dikaji adalah rasio air:etanol, rasio pelarut:residu padat, dan lama pencucian. hasil penelitian menunjukkan bahwa kedelai varietas lokasi Burangrang, Anjasmoro, Kaba, Wills, dan Panderman mempunyai kadar asam lemak yang berbeda dengan profil asam lemak yang berbeda pula. asam linoleat merupakan asam lemak paling dominan, kadar total asam linoleat dan linolenat bervariasi tergantung dari varietas, dengan kadar LA+ALA tertinggi yaitu 60,43% terdapat pada varietas Burangrang sehingga varietas ini yang digunakan sebagai bahan baku ekstraksi minyak dan pembuatan konsentrat protein kedelai. optimasi saponifikasi- ekstraksi satu tahap pada ekstraksi minyak kedelai dalam bentuk asam lemak bebas menunjukkan hahwa rasio air:tepung kedelai,suhu saponifikasi, dan lama Saponifikasi berpengaruh terhadap respon kadar LA+ALA.
id IOS4666.12062
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2018-11-22T01:36:32Z
last_indexed 2021-10-28T06:47:21Z
recordtype dc
_version_ 1751453678318911488
score 17.538404