Strategi Negosiasi Dalam Menghadapi Konflik (Studi Pada Strategi Negosiasi Pedagang Pasar Dinoyo Terhadap Pemerintah Kota Malang Mengenai Rencana Revitalisasi Pasar Dinoyo Kota Malang)
Main Author: | Putera, VildanCresandaHutama |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/120496/1/Draft_Skripsi_-_Vildan_C.H.P.pdf http://repository.ub.ac.id/120496/ |
Daftar Isi:
- Pedagang Pasar Dinoyo memandang konflik rencana revitalisasi disebabkan oleh ketidakseimbangan kekuatan diantara pemangku kepentingan yang ada pada Pasar Dinoyo, sehingga dalam tahap perencanaan mereka merasa tidak dilibatkan oleh Pemerintah Kota Malang. Oleh karena itu pihak pedagang memutuskan untuk mengambil tindakan yang menunjukkan bahwa mereka juga berhak untuk dilibatkan dalam tahap penyusunan perencanaan revitalisasi Pasar Dinoyo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan koordinasi organisasi yang dilakukan pedagang Pasar Dinoyo terhadap lingkungan internal dan lingkungan eksternal Pasar Dinoyo, serta untuk mengetahui strategi negosiasinya terhadap Pemerintah Kota Malang Tinjauan pustaka penelitian ini meliputi pasar dan kelembagaan pasar tradisional, organisasi dan koordinasi organisasi, negosiasi, taktik dan strategi negosiasi. Teori yang digunakan sebagai dasar dalam penelitian ini adalah teori Strukturasi Anthony Giddens. Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui, wawancara mendalam (in-depth interview), observasi, dan, dokumen. Informan penelitian merupakan pedagang Pasar Dinoyo yang saat ini telah berpindah ke Pasar Penampungan Merjosari Kota Malang, dan anggota organisasi pedagang Pasar Dinoyo yang menjadi perwakilan pedagang Pasar Dinoyo pada pertemuan yang membahas penyelesaian konflik rencana revitalisasi Pasar Dinoyo dengan Pemerintah Kota Malang. Berdasarkan hasil penelitian, pedagang menghadapi konflik rencana revitalisasi Pasar Dinoyo dengan membentuk kekuatan melalui koordinasi di lingkungan internal pedagang dan melakukan koordinasi dengan pihak eksternal yang mendukung perjuangan Pedagang Pasar Dinoyo. Sedangkan pada perundingan, perwakilan pedagang menggunakan dukungan dari konstituen mereka dan dari pihak eksternal sebagai kekuatan untuk bersaing dengan perwakilan Pemerintah Kota Malang. Namun dengan strategi persaingan tersebut, tidak menghasilkan kesepakatan di hari pertama, sehingga Komnas HAM sebagai mediator memberi rekomendasi kepada kedua pihak untuk mempertimbangkan solusi-solusi pada setiap tuntutan yang mereka sampaikan. Dengan rekomendasi tersebut, perwakilan Pedagang menerapkan strategi negosiasi terintegratif dengan memahami rencana revitalisasi Pasar Dinoyo dari sisi pemerintah Kota Malang, menyesuaikan tuntutan substantif yang pada ranah implementasinya dapat menselaraskan dengan Pemerintah Kota Malang dan investor, menekankan pada pemberian solusi-solusi disamping tuntutan yang disampaikan agar dapat menghasilkan kesepakatan.