Daftar Isi:
  • Meminimalisir kemiskinan dalam mendukung kesejahteraan masyarakat menjadi tanggung jawab negara, karena masyarakat yang sejahtera tentunya menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam mengelola negaranya. Seperti halnya pemberdayaan masyarakat melalui program pelatihan secara gratis di Kota Blitar. Karena upaya meminimalisir kemiskinan tidak terbatas pada pendidikan formal saja, pelatihan lukis kaca, service hp, dan budidaya jamur bisa menjadi alternatif pemerintah membekali keterampilan bagi warga miskin yang terbatas akan pendidikan dan modal usaha. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program pelatihan bagi warga miskin, serta faktor yang mendukung dan menghambat program tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah meotode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dengan fokus penelitian adalah program pemerintah dalam menangani warga miskin di Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Blitar yang didalamnya meliputi kelompok sasaran warga miskin dan program pelatihan yang terdiri dari lembaga, jenis, instruktur, sarana prasarana, jadwal, metode, bantuan pemerintah, dan penerapan pelatihan sebagai pekerjaan. Teknik pengumpulan data yaitu melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisa dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah program pelatihan bagi warga miskin melalui Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Blitar secara gratis sudah berjalan cukup baik berkaitan dengan pemberdayaan sumber daya manusia. Dimana pemerintah menjalin kerja sama dengan lembaga pelatihan di luar instansi dalam memberikan pelatihan. Tentunya dengan dibimbing instruktur yang profesional dan berpengalaman, tempat pelatihan dengan kelengkapan sarana prasarana, metode pelatihan yang sesuai dengan karakter warga miskin, hingga pemberian bantuan modal maupun alat secara kelompok dari pemerintah yang bisa digunakan sebagai modal usaha nantinya. Namun dalam pelaksanaan program ini masih terdapat hambatan baik itu dari dalam yang meliputi kurangnya sosialisasi program kepada masyarakat, dan banyaknya kerjaan dinas sehingga rencana tidak tepat waktu. Sedangkan hambatan dari luar berkaitan dengan tingkat keseriusan warga miskin dalam mengikuti pelatihan sangat rendah. Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa rekomendasi yang dapat peneliti berikan yaitu, sebaiknya dalam memberikan program pelatihan, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kerja Kota Blitar meningkat kinerjanya sehingga rencana program yang disusun bisa terlaksana tepat waktu dan disosialisasikan secara luas kepada masyarakat agar warga miskin di Kota Blitar mengetahui program pelatihan gratis ini. Selain itu, pemberian bantuan modal usaha dan alat dari pemerintah bersifat individu bukan kelompok.