Penetapan Investasi Portofolio Dengan Menggunakan Metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) (Studi Pada Saham-saham Perusahaan Textile and Garment Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 -
Main Author: | Yoanitha, SatyaFebrylinna |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/115611/1/SKRIPSI_YOAN.pdf http://repository.ub.ac.id/115611/ |
Daftar Isi:
- Terdapat dua unsur yang sangat melekat pada setiap modal yang diinvestasikan, yaitu risiko (risk) dan tingkat pengembalian saham (return). Risiko merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat kembalian yang diharapkan (expected return) dengan tingkat kembalian yang dicapai secara nyata (actual return). Investor terkadang mengalami kesulitan untuk memprediksi saham mana yang menghasilkan keuntungan besar dengan risiko yang kecil. Perhitungan tingkat keutungan (return) dengan risiko (risk) sekuritas menggunakan salah satu metode yaitu dengan menggunakan metode Capital Asset Pricing Model (CAPM). Menggunakan Capital Asset Pricing Model (CAPM) dinilai karena CAPM menggunakan satu faktor makro yaitu kepekaan terh adap portofolio pasar, sehingga dapat digunakan untuk mengetahui hubungan keseimbangan antara risiko dengan tingkat pengembalian yang diharapkan untuk setiap surat berharga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja 14 saham perusahaan textile and garment di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010 berdasarkan tingkat pengembalian saham (return) dan risiko (risk), serta penggolongan efisiensi dan keputusan investasinya dari 14 saham perusahaan sektor textile and garment di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010 berdasarkan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa pada periode 2008-2010, Perbedaan saham efisien dan saham tidak efisien dapat dilihat dari penggambaran Security Market Line (SML). Saham yang efisien terdapat di atas garis SML, sebaliknya saham yang tidak efisien berada di bawah garis SML. Berdasarkan hasil analisis dari 14 saham yang diteliti diperoleh 8 saham yang termasuk saham efisien, yaitu saham ADMG, BATA, INDR, MYRX, PBRX, RDTX, RICY dan UNTX. Para investor maupun calon investor dalam melakukan investasi pada suatu perusahaan harus mampu mempunyai informasi yang cukup dan selktif dalam mengambil keputusan investasi. Investor sebaiknya mengambil keputusan untuk membeli saham apabila saham tersebut dalam keadaaan yang efisien sebaliknya apabila keadaan sahan tersebut dalam keadaan tidak efisien maka sebaiknya keputusan yang diambil oleh investor adalah menjual saham tersebut. Sebelum melakukan investasi diharapkan investor selalu menyeleksi saham yang mampu memberikan keuntungan atau tingkat pengembalian yang lebih besar dari yang diharapkan.