Analisis Finansial Pada Usaha Tanaman Apel Manalagi (Malus Sylvestris Mill) Menggunakan Irigasi Tetes (Trickle Irrigation) di Desa Tulungrejo, Kec. Bumiaji, Kota Batu

Main Author: Cisantra, Anggit
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/11172/
ctrlnum 11172
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/11172/</relation><title>Analisis Finansial Pada Usaha Tanaman Apel Manalagi (Malus Sylvestris Mill) Menggunakan Irigasi Tetes (Trickle Irrigation) di Desa Tulungrejo, Kec. Bumiaji, Kota Batu</title><creator>Cisantra, Anggit</creator><subject>631.587 Irrigation / Sprinkler irrigation</subject><description>Apel dikenal sebagai raja buah-buahan. Tahun 2010-2014 nilai ekspor buah meningkat, namun tidak sebesar nilai impornya. Buah apel salah satu yang memiliki ketergantungan terhadap impor. Umumnya petani Apel Manalagi belum mengoptimalkan teknologi dan sumber daya serta kurangnya pengelolaan aspek finansial. Analisis Finansial dalam meninjau penggunaan trickle irrigation dibanding konvensional secara jangka pendek yang mencakup modal, biaya, penerimaan, R/C Ratio, keuntungan, rentabilitas, dan Break Event Point (BEP), serta jangka panjang dengan Net Present Value (NPV), Internal of return (IRR), Net B/C Ratio, dan Payback Period (PP) dapat menjadi pertimbangan petani.&#xD; Hasil penelitian menunjukkan secara konvensional maupun trickle irrigation secara finansial dikatakan layak. Analisis jangka pendek pada metode konvensional didapati biaya tetap senilai Rp 8,328,900,-, biaya variable senilai Rp 4,421,000,-, Modal kerja senilai Rp 12,749,900,-, Modal usaha senilai Rp 17,036,900, Total Cost sebesar Rp 12,749,900,-, besar penerimaan senilai Rp 13,763,200, R/C Ratio pada 1.07, Keuntungan sebesar Rp 1,013,300,-, Rentabilitas sebesar 7,95%, nilai BEP sebesar Rp 12,270,377,- dan BEP unit produksi sebesar 1533.79 kg. Analisis jangka pendek pada penggunaan trickle irrigation didapati biaya tetap senilai Rp 3,663,900,-, biaya variable senilai Rp 4,421,000,-, Modal kerja senilai Rp 8,084,900,-, Modal usaha senilai Rp 29,646,900, Total Cost sebesar Rp 8,084,900,-, penerimaan senilai Rp 26,702,400, R/C Ratio 3.30, Keuntungan senilai Rp 18,617,500,-, Rentabilitas sebesar 230.27%, nilai BEP sebesar&#xD; Rp 4,390,879,- dan BEP unit produksi sebesar 548.85 kg. Dari analisis jangka panjang didapati Nilai NPV secara konvensional yakni Rp 628,376,- dan dengan trickle irrigation senilai Rp 80,755,612,-. B/C ratio secara konvensional sebesar 1.14 dan dengan trickle irrigation adalah 4.74. IRR secara konvensional adalah 16% dan dengan trickle irrigation adalah 86%. Payback Periode secara konvensional adalah 4,23 tahun dan dengan trickle irrigation 1,15 tahun. Hasil Analisis Sensitivitas metode konvensional menunjukkan kenaikan biaya 109%, penurunan benefit sebesar 48%, dan kenaikan biaya serta penurunan benefit bersamaan senilai 33%. Analisis Sensitivitas pada trickle irrigation menunjukkan kenaikan biaya 259%, penurunan benefit sebesar 62%, dan kenaikan biaya serta penurunan benefit bersamaan sebesar 50%.</description><date>2018-01-19</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> Cisantra, Anggit (2018) Analisis Finansial Pada Usaha Tanaman Apel Manalagi (Malus Sylvestris Mill) Menggunakan Irigasi Tetes (Trickle Irrigation) di Desa Tulungrejo, Kec. Bumiaji, Kota Batu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FTP/2018/60/051802460</relation><recordID>11172</recordID></dc>
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
author Cisantra, Anggit
title Analisis Finansial Pada Usaha Tanaman Apel Manalagi (Malus Sylvestris Mill) Menggunakan Irigasi Tetes (Trickle Irrigation) di Desa Tulungrejo, Kec. Bumiaji, Kota Batu
publishDate 2018
topic 631.587 Irrigation
Sprinkler irrigation
url http://repository.ub.ac.id/11172/
contents Apel dikenal sebagai raja buah-buahan. Tahun 2010-2014 nilai ekspor buah meningkat, namun tidak sebesar nilai impornya. Buah apel salah satu yang memiliki ketergantungan terhadap impor. Umumnya petani Apel Manalagi belum mengoptimalkan teknologi dan sumber daya serta kurangnya pengelolaan aspek finansial. Analisis Finansial dalam meninjau penggunaan trickle irrigation dibanding konvensional secara jangka pendek yang mencakup modal, biaya, penerimaan, R/C Ratio, keuntungan, rentabilitas, dan Break Event Point (BEP), serta jangka panjang dengan Net Present Value (NPV), Internal of return (IRR), Net B/C Ratio, dan Payback Period (PP) dapat menjadi pertimbangan petani. Hasil penelitian menunjukkan secara konvensional maupun trickle irrigation secara finansial dikatakan layak. Analisis jangka pendek pada metode konvensional didapati biaya tetap senilai Rp 8,328,900,-, biaya variable senilai Rp 4,421,000,-, Modal kerja senilai Rp 12,749,900,-, Modal usaha senilai Rp 17,036,900, Total Cost sebesar Rp 12,749,900,-, besar penerimaan senilai Rp 13,763,200, R/C Ratio pada 1.07, Keuntungan sebesar Rp 1,013,300,-, Rentabilitas sebesar 7,95%, nilai BEP sebesar Rp 12,270,377,- dan BEP unit produksi sebesar 1533.79 kg. Analisis jangka pendek pada penggunaan trickle irrigation didapati biaya tetap senilai Rp 3,663,900,-, biaya variable senilai Rp 4,421,000,-, Modal kerja senilai Rp 8,084,900,-, Modal usaha senilai Rp 29,646,900, Total Cost sebesar Rp 8,084,900,-, penerimaan senilai Rp 26,702,400, R/C Ratio 3.30, Keuntungan senilai Rp 18,617,500,-, Rentabilitas sebesar 230.27%, nilai BEP sebesar Rp 4,390,879,- dan BEP unit produksi sebesar 548.85 kg. Dari analisis jangka panjang didapati Nilai NPV secara konvensional yakni Rp 628,376,- dan dengan trickle irrigation senilai Rp 80,755,612,-. B/C ratio secara konvensional sebesar 1.14 dan dengan trickle irrigation adalah 4.74. IRR secara konvensional adalah 16% dan dengan trickle irrigation adalah 86%. Payback Periode secara konvensional adalah 4,23 tahun dan dengan trickle irrigation 1,15 tahun. Hasil Analisis Sensitivitas metode konvensional menunjukkan kenaikan biaya 109%, penurunan benefit sebesar 48%, dan kenaikan biaya serta penurunan benefit bersamaan senilai 33%. Analisis Sensitivitas pada trickle irrigation menunjukkan kenaikan biaya 259%, penurunan benefit sebesar 62%, dan kenaikan biaya serta penurunan benefit bersamaan sebesar 50%.
id IOS4666.11172
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2018-06-01T03:05:37Z
last_indexed 2021-10-18T02:15:32Z
recordtype dc
_version_ 1751453670152601600
score 17.538404