Analisis Pengendalian Kualitas Tahu Takwa Dengan Metode Seven Tools (Studi Kasus Di UD. GTT - Kediri)
Main Author: | Arifuddin, Mukhammad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/11136/ |
Daftar Isi:
- Kediri dikenal memiliki julukan “Kota Tahu”. Menurut data dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kediri tahun 2012 terdapat 148 perusahaan tahu. Pada tahun 2013 berkurang 2% menjadi 145 perusahaan tahu, karena perusahaan-perusahaan tersebut saling bersaing. Salah satu perusahaan tahu takwa yang masih bertahan hingga sekarang adalah UD. Gudang’e Tahu Takwa (GTT). Proses produksinya UD. GTT masih terdapat kerusakan atau cacat produk mencapai 10%. Kecacatan produk meliputi ukuran yang tidak sesuai standar, kenampakan hancur, tekstur tahu tidak padat, ada kotoran dan warna kusam. Munculnya produk cacat ini merupakan kerugian bagi UD. GTT sehingga perlu melakukan pengendalian kualitas. Salah satu metode pengendalian kualitas adalah Seven Tools, yang terdiri dari 7 tools : (Pareto, Histogram, Fishbone, Scatter, Control Chart, Check Sheet, Flow Chart Diagram). Dengan Seven Tools dapat mengetahui akar masalah produk cacat, serta dapat memberikan solusinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 jenis cacat dominan yaitu jenis cacat ukuran 42,3%, kenampakan 19,2%, dan kotoran 17,3%. Berdasarkan Cause and Effect Diagram, dari jenis cacat dominan tersebut disebabkan oleh faktor manusia, mesin, metode, material dan lingkungan. Dari faktor penyebab tersebut dapat dibuat usulan tindakan perbaikan kualitas meliputi meningkatkan pengawasan kepada pekerja, melakukan perawatan mesin berkala dan perbaikan peralatan, kualitas bahan baku kedelai, membuat SOP secara tertulis, serta penataan ulang area produksi dan pemasangan turbine venture.