Penambahan Madu Kelengkeng (Dimocarpus Longan) Terhadap Kualitas Kimia Sediaan Masker Peel-Off Kefir Susu Kambing

Main Author: Nasution, Didik Hamonangan
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/10593/
Daftar Isi:
  • Masker peel-off yaitu sediaan masker dengan bahan dasar polyvinyl alcohol (PVA) yang kemudian diformulasikan dengan bahan lainnya dengan penambahan curd kefir dan madu, setelah diaplikasikan ke kulit wajah akan mengering membentuk lapisan film yang bertujuan untuk perawatan wajah. Pemanfaatan curd kefir dengan penambahan madu dalam sediaan masker peel-off diharapkan dapat meningkatkan kualitas, khasiat bagi kulit. Madu mengandung alfa hidroxy acid yang sangat baik meningkatkan kekenyalan dan kekencangan kulit, selain itu madu juga mengandung flavonoid dan asam amino yang berfungsi sebagai pelembab kulit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh penambahan konsentrasi madu kelengkeng (Dimocarpus longan L) yang berbeda terhadap sediaan masker peel-off kefir madu terhadap nilai pH, total asam tertitrasi, nilai Aw, kadar air, dan kadar protein.Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai informasi tentang penambahan madu kelengkeng (Dimocarpus longan L.) yang sesuai dalam sediaan masker peel-off kefir susu kambing untuk produksi sediaan masker peel-off kefir. Materi yang digunakan adalah curd susu kambing yang dibuat dari fermentasi susu kambing dengan bantuan kefir grains, kemudian disaring dan dipadatkan. Curd kefir susu kambing diperoleh dari hasil fermentasi susu kambing x dan kefir grains, yang telah diolah di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, HPMC (Hydroxy Propyl Methyl Cellulose), PVA (Polyvinyl Alcohol) , metil paraben, propil paraben, aquades, buffer 4 dan 7, aquades, etanol 96% dan madu kelengkeng (Dimocarpus longan L.). Pemilihan penambahan madu kelengkeng berdasarkan kandungan antioksidan lebih tinggi dibanding jenis madu lainnya, warna lebih cerah, aroma lebih manis, dan tekstur lebih halus sehingga mudah dihomogenkan. Metode penelitian adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 5 (lima) perlakuan dan 3 (tiga) ulangan. Adapun perlakuan tersebut adalah persentase penambahan madu 0%, 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10%. Variabel yang diukur adalah : nilai pH, total asam tertitrasi, nilai Aw, kadar air, dan kadar protein. Data dianalisis statistik dengan menggunakan ANOVA (Analysis of Varians) dan apabila diperoleh hasil yang berbeda nyata akan dilanjutkan dengan UJBD (Uji Jarak Berganda Duncan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh masing-masing perlakuan memberikan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap pH dan kadar protein, berbeda nyata (P<0,05) terhadap total asam tertitrasi, serta tidak berbeda (P>0,05) terhadap nilai Aw dan kadar air sediaan masker peel-off kefir madu. Perlakuan penambahan konsentrasi madu yang berbeda dapat mempengaruhi hasil akhir formulasi basal masker peel-off. Penentuan terbaik didasarkan nilai pH berdasarkan SNI 16- 4399 (1996) bahwa persyaratan pH dalam sediaan kosmetik berkisar antara 4,5-8. Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh formulasi masker peel-off kefir susu kambing dengan penambahan madu 10%. Saran dari penelitian ini yaitu perlu adanya uji daya simpan dan daya hambat terhadap bakteri penyebab jerawat serta penelitian lebih lanjut terhadap kualitas kimia sediaan masker peel-off kefir madu untuk menjamin terpenuhinya persyaratan keamanan dan mutu kosmetika.