Daftar Isi:
  • Masalah KEP balita di Indonesia mengalami peningkatan dan salah satu penyebabnya adalah rendahnya asupan protein. Protein tinggi ada pada susu sapi, namun harganya mahal dan beberapa balita mengalami lactose intolerance. Susu sapi dapat diganti dengan susu kedelai, tetapi kandungan energi susu kedelai sedikit serta karbohidratnya tidak semua diserap oleh tubuh sehingga diperlukan penambahan bahan makanan lain. Tepung daun kelor kaya akan zat gizi sehingga dengan penambahannya diharapkan meningkatkan kadar gizi susu kedelai. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan kadar protein, lemak, dan karbohidrat pada produk susu kedelai dengan penambahan tepung daun kelor dalam beberapa formulasi. Desain penelitian adalah true experimental laboratory dengan 4 perlakuan, yaitu penambahan tepung daun kelor sebanyak 0, 5, 10, dan 15 g. Berdasarkan analisis statistik, terdapat perbedaan kadar karbohidrat yang signifikan (p < 0,05; One Way Anova) dengan penambahan tepung daun kelor pada susu kedelai, namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada protein dan lemak (p > 0,05; Kruskal Wallis). Penambahan tepung daun kelor sebanyak 5 g lebih disarankan, sehingga dalam 100 ml susu kedelai dengan penambahan tepung daun kelor akan didapatkan komposisi nilai gizi protein, lemak, dan karbohidrat sebagai berikut: 4,16 g protein, 0,54 g lemak, dan 4,67 g karbohidrat.