Perbedaan Jumlah Dan Frekuensi Konsumsi Bahan Makanan Sumber Karbohidrat Antara Kelompok Normal Dan Normal Weight Obesity (NWO) Pada Wanita Usia Subur (WUS) Di Kota Malang
Main Author: | Lubis, Syukri Husein |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/1028/ |
Daftar Isi:
- Berat badan dan Indeks Massa Tubuh normal (18,5-24,9 kg/m2), namun tingkat persen lemak tubuh tinggi (>30%) disebut sebagai Normal Weight Obesity (NWO). NWO dapat mengakibatkan peningkatan resiko metabolic syndrome (MetS). NWO disebabkan oleh faktor gaya hidup tidak sehat serta rendahnya aktifitas fisik. NWO lebih sering terjadi pada wanita. Jumlah dan frekuensi konsumsi bahan makanan sumber karbohidrat dikaitkan dengan peningkatan persen lemak tubuh. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan jumlah dan frekuensi konsumsi bahan makanan sumber karbohidrat antara kelompok normal dan Normal Weight Obesity (NWO) pada Wanita Usia Subur (WUS) di Kota Malang. Desain Penelitian ini adalah observasional deskriptif komparatif dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel dengan cara Purposive Sampling diperoleh sampel 35 kelompok normal dan 35 kelompok NWO. Data jumlah dan frekuensi konsumsi bahan makanan sumber karbohidrat diperoleh dengan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQFFQ). Analisis data menggunakan SPSS for Windows 16 dengan Independent Sample T-Tests. Pada penelitian ini diperoleh rata-rata jumlah konsumsi bahan makanan sumber karbohidrat pada kelompok normal dan NWO melebihi standar kebutuhan sekitar 300-400 g/hari (459.52±119.56 g/hari dan 446.14±138.46 g/hari pada masing-masing kelompok) dengan p=0.676. Rata-rata frekuensi konsumsi bahan makanan sumber karbohidrat yakni 3.78±0.94 kali/hari pada kelompok Normal dan 3.74±1.10 kali/hari pada kelompok NWO (p=0.880). Disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara jumlah dan frekuensi konsumsi bahan makanan sumber karbohidrat antara kelompok normal dan Normal Weight Obesity (NWO) pada Wanita Usia Subur (WUS) di Kota Malang.