English Reading Miscue Analysis on Autistic Spectrum Disorder (ASD) Students at the Inclusive School Galuh Handayani Surabaya: A Case Study
Main Author: | Astiwidya, VirandhaDeaAyu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/101040/1/THESIS_VIRANDHA_DEA_AYU_ASTIWIDYA_%28105110107111021%29.pdf http://repository.ub.ac.id/101040/ |
Daftar Isi:
- Kebiasaan membaca berpotensi memberikan kontribusi yang relatif besar dalam meningkatkan pengetahuan manusia. Membaca perlu ditingkatkan karena dipercaya sebagai jendela pengetahuan dunia yang bertujuan untuk mendapatkan sumber wawasan. Analisa kekeliruan digunakan sebagai pedoman yang dapat mendorong pembaca untuk mengelola sendiri pengembangan kemampuan membacanya. Instruksi pada Retrospective Miscue Analysis (RMA) meliputi membaca teks keras, menceritakan kembali dan sesi berdiskusi yang mana berkontribusi secara intensif untuk pembaca dalam mengembangkan kemampuan membaca mereka. Penelitian ini dimaksudkan, pertama, untuk mengetahui jenis kekeliruan dan kedua, mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi dalam produksi kekeliruan oleh mahasiswa autis pada perguruan tinggi di sekolah inklusif Galuh Handayani Surabaya. Dalam menarik hasil penelitian yang terpercaya, penulis menggunakan teori RMA (1969) dan teori Kern (1988). Penelitian ini dirancang dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan studi kasus untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih komprehensif dan detil. Dalam sesi pengumpulan data, penulis memilih dua siswa ASD tipe Asperger yang memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Data berasal dari transkrip dari semua ucapan dua peserta saat melakukan semua kegiatan dalam prosedur RMA Mahasiswa membuat 129 kekeliruan, diantaranya adalah 62 (48%) penghilangan, 46 (36%) penggantian, 10 (8%) pembenaran sendiri, 5 (4%) pembalikan, 4 (3%) sisipan dan 2 (1%) pengulangan. Hasil identifikasi faktor menunjukkan, linguistik, afektif dan kognitif adalah sebagai tiga faktor utama yang berkontribusi pada produksi kekeliruan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahkan pembaca yang baik pada tingkat autis dapat melakukan kekeliruan. Hasil temuan tersebut tidak bisa digeneralisasikan sebagai hasil keseluruhan kasus untuk autis. Penulis menyarankan untuk penulis berikutnya yang ingin melakukan penelitian dengan konsentrasi yang sama untuk menguji menguji subyek yang berbeda dengan menggunakan RMA ditinjau dari berbagai aspek.