Indonesian-English Translation Shifts Found in the Subtitle of Laskar Pelangi Movie

Main Author: Saputri, Mujiani
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/101023/1/INDONESIAN-ENGLISH_TRANSLATION_SHIFTS_FOUND_IN_THE_SUBTITLE_OF_LASKAR_PELANGI_MOVIE_%28MUJIANI_SAPU.pdf
http://repository.ub.ac.id/101023/
Daftar Isi:
  • Penerjemahan adalah cara atau sebuah proses untuk mengubah suatu bahasa ke bahasa lainnya untuk menyampaikan pesan atau informasi dari penulis dengan tetap menjaga keaslian maknanya. Selain memahami tata bahasa, penerjemah harus memahami metode dan prosedur penerjemahan untuk mengindari kesalahpahaman antara pembaca/penonton. Salah satu dari prosedur penerjemahan adalah shift (pergeseran) penerjemahan, dimana ini merupakan sebuah fenomena yang tidak dapat dihindari oleh penerjemah dalam proses penerjemahan. Dalam penelitian ini, peneliti menganalisa pergeseran penerjemahan yang terjadi dalam subtitle bahasa Inggris pada film Laskar Pelangi. Terdapat dua rumusan masalah yang harus dipecahkan dalam penelitian kali ini; (1) Tipe pergeseran penerjemahan apa saja yang ditemukan pada subtitle film Laskar Pelangi; (2) Kemungkinan apa yang menjadi alasan bagi penerjemah film Laskar Pelangi untuk melakukan pergeseran penerjemahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisa dokumen karena fokus penelitian ini menganalisa ucapan-ucapan berbahasa Indonesia yang diucapkan oleh pemain pada film Laskar Pelangi. Sumber data pada penelitian ini adalah naskah film dimana naskah dengan berbahasa Indonesia ditranskrip atau disalin sendiri oleh penulis dan untuk versi bahasa Inggris adalah berbentuk subtitle yang diunduh dari www.subscene.com. Kemudian, data dianalisa dengan menggunakan teori yang dikemukakan oleh Newmark (1988). Dari 275 ujaran berbahasa Indonesia, peneliti menemukan 203 ucapan yang mengandung pergeseran penerjemahan; dan itu terdiri dari 57 ucapan yang termasuk pada pada tipe 1, 8 ucapan yang termasuk pada tipe 2, 30 ucapan yang termasuk pada tipe 3, dan 108 ucapan yang termasuk pada tipe 4. Kemudian dari hasil analisa, peneliti menemukan beberapa kemungkinan yang menjadi alasan bagi penerjemah untuk melakukan pergeseran penerjemahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan, pergeseran terjadi karena perbedaan tata bahasa. Peneliti menyarankan pada peneliti selanjutnya untuk menggunakan teori yang berbeda, sehingga hasil dari penelitian penerjemahan bervariasi. Selain itu, peneliti selanjutnya juga disarankan agar mencari objek lain seperti novel, lirik lagu, buku cerita dengan dwibahasa, dan berbagai media lainnya.