Benteng Senayan dari Medan Sebuah Pergumulan Hukum dan Politik

Trimedya Panjaitan adalah salah satu anak muda yang saat itu berani memilih jalan berduri berdasarkan keyakinannya sendiri sehingga mau bergabung dalam penegakan hukum di bawah rezim otoriter Orde Baru. Sebagai aktivis muda saat itu yang sudah menggeluti dunia hukum, Trimedya mungkin bisa saja memil...

Full description

Main Author: Rahmat Said (-)
Format:
Bahasa: ind
Terbitan: Jakarta : Expose , 2016
Edition: Cet. 1
Subjects:
Online Access: http://inlislite.dispusip.jakarta.go.id/dispusip/opac/detail-opac?id=103428
http://inlislite.dispusip.jakarta.go.id/dispusip/uploaded_files/sampul_koleksi/original/Monograf/103428.jpg
Summary: Trimedya Panjaitan adalah salah satu anak muda yang saat itu berani memilih jalan berduri berdasarkan keyakinannya sendiri sehingga mau bergabung dalam penegakan hukum di bawah rezim otoriter Orde Baru. Sebagai aktivis muda saat itu yang sudah menggeluti dunia hukum, Trimedya mungkin bisa saja memilih jalan mulus dengan mengikuti ritme politik di era kepemimpinan Presiden Soeharto saat itu. Tetapi justru dia malah memilih bergabung dengan TPDI (Tim Pembela Demokrasi Indonesia) dalam pembelaan atas kasus 27 Juli 1996 dan gugatan atas Kongres PDI di Medan.Dari perjalanan dan perjuangan menegakkan hukum dan demokrasi itulah, mungkin salah satu yang kemudian membuat Trimedya tertarik untuk berjuang melalui jalur partai politik. Dan pada perkembangannya, setelah masuk partai dan ditugaskan untuk menjadi salah satu caleg, meskipun awalnya tidak lolos, tetapi di tengah jalan ada garis tangan sehingga dia masuk sebagai anggota DPR untuk pergantian antar-waktu (PAW). Hingga saat ini, di usia Trimedya yang memasuki 50 tahun, ternyata sudah sekitar 20 tahun dia berjuang bersama PDI Perjuangan.
Physical Description: xiv, 297 hlm. : ilus. ; 21 cm
Audience: DEWASA
ISBN: 9786027829381