PENERAPAN 12 TAHAPAN HAZARD ANALYSIS AND CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) SEBAGAI SISTEM KEAMANAN PANGAN BERBASIS PRODUK PERIKANAN
Main Author: | prayitno, sutrisno adi; Universitas Dr. Soetmo |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Universitas Medan Area
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica/article/view/1808 http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica/article/view/1808/prayitno |
Daftar Isi:
- Salah satu sektor perikanan yang memiliki potensial tinggi adalah udang. Udang mampu dikembangkan sebagai produk bernilai tambah. Perusahaan perikanan PT Missaja Mitra yang berada di Provinsi Pati Jawa Tengah adalah perusahaan yang mampu membuat produk dalam bentuk udang beku berbalut roti, yang biasa disebut dengan panko ebi. Dalam operasionalnya, menganut manajemen sistem untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Suatu cara untuk menjaga keamanan pangan adalah dengan melakukan penerapan sistem manajemen keamanan pangan yang disebut sebagai HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point). Dalam melakukan kajian HACCP dilakukan dengan menggunakan buku panduan penyusunan rencana HACCP yang menganut 7 prinsip. Hasil kajian menunjukkan bahwa yang ditetapkan sebagai CCP adalah pada tahap proses penerimaan bahan baku dan pengecekan logam (metal detector). Pada semua lini bahwa CCP mendapatkan pengawasan yang optimal. Dalam melaksanakan operasional manajemen HACCP, salah satu prosedur dan tindakan yang dianggap efektif atas penerapan HACCP adalah adanya kegiatan verifikasi. Kesesuaian dalam penerapan sistem HACCP yang diharapkan adalah mampu meningkatkan mutu atau kualitas dalam produk yang dihasilkan. Karena adanya pengembangan sistem penjaminan keamanan pangan atau makanan secara keseluruhan adalah sesuatu yang menjadi persyaratan dalam industri makanan.