APLIKASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM PERENCANAAN KUALITAS PRODUK KERIPIK KENTANG DENGAN MENGINTEGRASIKAN METODE FUZZY (Studi Kasus di UD. Brosem)
Main Author: | MUSYAYADAH, AULIA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/9163/1/APLIKASI_QUALITY_FUNCTION_DEPLOYMENT.pdf http://eprints.umm.ac.id/9163/ |
Daftar Isi:
- SKeripik kentang produksi UD. Brosem adalah salah satu makanan khas yang cukup banyak diminati oleh konsumen. Keripik kentang ini diproduksi oleh UD. Brosem yang teletak di desa Sisir, Batu. Perusahaan ini telah memiliki pelanggan cukup banyak, selain melakukan pemasaran di wilayah lokal Malang, pemasaran juga dilakukan di luara Malang. Tetapi dikarenakan saat ini banyak sekali muncul perusahaan dengan produk yang sama, maka perlu dilakukan adanya inovasi – inovasi baru yang mengarah pada peningkatan kualitas keripik kentang dengan tujuan meningkatkan dan mempertahankan pelanggan yang ada. Quality Function Deployment (QFD) adalah salah satu metode terstruktur untuk memenuhi keinginan pelanggan dan menerjemahkan keinginan itu ke dalam keinginan teknis yang relevan. Tujuan Quality Function Deployment (QFD) tidak hanya memenuhi sebanyak mungkin harapan pelanggan tetapi sebagai cara berkompetisi dengan pesaingnya. Karena bahasa yang digunakan dalam menyatakan tingkat penilaian seringkali tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya dirasakan, maka digunakan metode fuzzy untuk pendekatan yang lebih rasional dalam mempresentasikan bahasa penilaian yang tidak presisi agar diperoleh suatu penilaian yang lebih pasti dan presisi. Dari pengolahan data, dihasilkan atribut atau keinginan konsumen yang perlu dikembangkan. Antara lain: bahan dari kentang murni, pencantuman batas kadaluwarsa, rasa lebih gurih, harga terjangkau sekitar Rp. 6.000,- s/d Rp. 7.500,- /ons, mudah diperoleh dan rasa lebih variatif. Dan respon teknis yang diprioritaskan oleh perusahaan untuk memenuhi keninginan konsumen adalah kentang dengan kualitas bagus (Ukuran besar dan tidak busuk) (174,261), kentang dijemur dengan memanfaatkan panas matahari selama 3 hari(262,557), direndam dalam larutan kapur sirih selama 24 jam (137,502), menambah variasi rasa (manis, pedas manis)(116,838), tanpa bahan pengawet (137,414), pencantuman batas kadaluwarsa pada kemasan (136,404), kemasan terdiri dari 1⁄2 ons, 1 ons dan 1⁄4 kg (61,398), menentukan keuntungan yang tidak terlalu tinggi (125,055), memperluas daerah pemasaran di lokal Malang (119,016), kentang diiris dengan ketebalan 2-2 1⁄2 mm (83,658), mencari sumber bahan dengan harga yang lebih murah sekitar Rp. 4000,-/kg (125,055).