ANALISIS BAHAN TAMBAHAN PANGAN BERBAHAYA DAN TINGKAT KEAMANAN PANGAN PARA SANTRI TERHADAP JAJANAN YANG DIPERDAGANGKAN DI WILAYAH PESANTREN JAWA TIMUR (Dikembangkan Sebagai Media Pembelajaran Biologi Dalam Bentuk Poster Pada Materi Sistem Pencernaan Pokok Bahasan Zat Aditif Makanan)
Main Author: | Lubis, May Hastuti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/45497/1/jiptummpp-gdl-mayhastuti-46802-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/45497/2/jiptummpp-gdl-mayhastuti-46802-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/45497/3/jiptummpp-gdl-mayhastuti-46802-3-babii.pdf http://eprints.umm.ac.id/45497/4/jiptummpp-gdl-mayhastuti-46802-4-babiii.pdf http://eprints.umm.ac.id/45497/ |
Daftar Isi:
- Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia untuk dapat bertahan hidup, selain sandang dan papan. Masalah ketersediaan dan keamanan pangan saat ini menjadi keprihatinan dunia karena ratusan juta manusia dilaporkan menderita penyakit akibat keracunan pangan, oleh karena itu dibutuhkan suatu jaminan bahwa suatu bahan pangan memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Islam sebagai agama yang lengkap dan sempurna juga mengatur berbagai makanan yang layak dikonsumsi, tidak semata dintinjau dari kehalalan tetapi juga kualitas makanan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bahan tambahan pangan berbahaya (BTP), tingkat pengetahuan dan tingkat keamanan pangan para santri terhadap jajanan yang diperdagangkan di wilayah pesantren Jawa Timur, sebagai media pembelajaran dalam bentuk poster pada materi sistem pencernaan pokok bahasan zat aditif makanan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan observasional (Ex-post Facto). Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif analitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BTP berbahaya yang teridentifikasi paling banyak ditemukan dalam jajanan yakni boraks sebanyak 46 sampel. Jenis jajanan yang teridentifikasi mengandung BTP berbahaya paling banyak adalah jenis krupuk yang mengandung boraks sebanyak 30 sampel. Sedangkan untuk tingkat pengetahuan keamanan pangan para santri Jawa Timur masuk ke dalam kategori sedang yaitu (75%). Tingkat keamanan pangan para pedagang di wilayah pesantren Jawa Timur termasuk ke dalam kategori rawan dan tidak aman untuk dikonsumsi karena nilai SKP < 67,17%. Hasil penelitian ini kemudian dikembangkan menjadi media pembelajaran poster.