EFEKTIFITAS LAMA PERENDAMAN PADA AIR PANAS DAN GEL LIDAH BUAYA (Aloe barbadensis) UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA BUAH NAGA (Hylocereus costaricencis)

Main Author: Zulmy Sy, M. Nizar
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/45293/1/jiptummpp-gdl-mnizarzulm-45455-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/45293/2/jiptummpp-gdl-mnizarzulm-45455-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/45293/3/jiptummpp-gdl-mnizarzulm-45455-3-babii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/45293/4/jiptummpp-gdl-mnizarzulm-45455-4-babiii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/45293/
Daftar Isi:
  • Buah naga merupakan salah satu jenis tanaman buah yang memiliki daya tarik tersendiri, buah tersebut memiliki rasa yang khas yaitu kombinasi unik antara manis dan asam menyegarkan, buah naga memiliki sifat yang mudah mengalami kerusakan Dampak dari efek fisiologis, buah-buahan tidak mempunyai umur simpan panjang (Harun, 2012). Pada suhu ruangan, setelah dipanen buah naga hanya dapat bertahan selama 8-10 hari, walau ada kerusakan pada kulitnya, isi buah tidak akan rusak karena kulit buah naga merah ini tebal (Febiani, 2011). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pengaruh perendaman dengan air panas dan pelapisan gel lidah buaya untuk mengendalikan penyakit antraknosa dan memperpanjang masa simpan buah naga. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap yang disusun dengan 2 faktor dimana faktor pertama adalah perendaman dengan air panas (F) dengan suhu 52oC, terdiri dari 4 taraf yaitu F0= tanpa direndam, F1= 5 menit, F2= 10 menit, dan F3= 15 menit, dan faktor kedua adalah pelapisan gel lidah buaya (G) terdiri dari 4 taraf yaitu G0 = tanpa perlakuan dan G1= perlakuan dengan pengolesan gel lidah buaya 20 %, G2= 40% dan G3= Theabendazole. Semua perlakuan di ulang sebanyak 3 kali. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa perlakuan perendaman air panas menunjukkan tidak berpengaruh nyata pada parameter pengamatan yaitu kadar vitamin C, keparahan penyakit. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa parameter pengamatan yaitu total padatan terlarut, kadar vitamin C, susut bobot, tingkat kekerasan buah dan Keparahan penyakit menunjukkan berpengaruh nyata pada perlakuan pelapisan gel lidah buaya dengan perlakuan terbaik pada konsentrasi gel lidah buaya 20% karena pada perlakuan tersebut tidak berbeda nyata dengan konsentrasi gel lidah buaya 40%. Konsentrasi gel lidah buaya 20% memiliki konsentrasi yang optimal untuk penyimpanan buah naga.