PENGARUH LAMA PERENDAMAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) SEBAGAI PEWARNA ALAMI KULIT KELINCI SAMAK MIMOSA TERHADAP KETAHANAN CUCI DAN KETAHANAN KERINGAT

Main Author: HASANUDDIN, HASANUDDIN
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/36777/1/jiptummpp-gdl-hasanuddin-49967-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/36777/2/jiptummpp-gdl-hasanuddin-49967-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/36777/4/jiptummpp-gdl-hasanuddin-49967-3-babii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/36777/3/jiptummpp-gdl-hasanuddin-49967-4-babiii.pdf
http://eprints.umm.ac.id/36777/
Daftar Isi:
  • Pewarnaan merupakan proses akhir pengolahan kulit untuk memperindah penampakan kulit jadi. Pewarnaan kulit pada umumnya dilakukan dengan menggunakan pewarna sintetis, akan tetapi penggunaannya banyak menimbulkan efek negatif berupa pencemaran pada lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mngetahui adanya pengaruh dan mencari waktu terbaik pewarnaan. Penelitian ini menggunakan kulit kelinci samak mimosa sebagai materi, dan ekstrak kulit buah naga yang berpotensi menjadi pewarna alami sebagai bahan pewarna kulit dengan variabel bebas berupa lama perendaman 60, 90 dan 120 menit dan parameter yang dianalisis meliputi ketahanan luntur warna terhadap keringat dan pencucian. Hasil pewarnaan yang diperoleh pada penelitian ini memiliki nilai ketahanan keringat 4.5 (baik) sampai 5 (baik sekali) dan ketahanan cuci 4.5 (baik) sampai 5 (baik sekali) standard gray scale. Analisis Kruskal wallis yang dilakukan menunjukkan pengaruh nyata (p< 0.05) selanjutnya dari uji Mann Whitney menunjukkan lama perendaman terbaik adalah 90 menit jika ditinjau dari nilai ketahanan cuci dan ketahanan keringat.