PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI DALAM RANGKA EFISIENSI BIAYA PRODUKSI JAMU PADA PT. SIDO JODO MOJOKERTO
Main Author: | Utomo, Agus Cahyo |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/31452/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-aguscahyou-23647-PENDAHUL-N.pdf http://eprints.umm.ac.id/31452/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-aguscahyou-23647-BAB%2BI.pdf http://eprints.umm.ac.id/31452/ |
Daftar Isi:
- Masalah kualitas produk merupakan sesuatu hal yang amat penting dalam rangka pencapaian keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Pengendalian kualitas merupakan suatu aktivitas perusahaan untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk perusahaan dapat dipertahankan sebagaimana yang telah direncanakan. Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian yang bersifat studi kasus, dimana peneliti melakukan observasi dalam pengumpulan data yang dilakukan pada Perusahaan Jamu Pada PT. Sido Jodo Mojokerto dengan judul penelitian: "Pengendalian Kualitas Proses Produksi Dalam Rangka Efisiensi Biaya Produksi Jamu Pada PT. Sido Jodo Mojokerto dengan judul penelitian " Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pengendalian kualitas proses produksi terhadap efisiensi biaya produksi yang dikeluarkan PT. Sido Jodo Mojokerto. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa apabila perusahaan melakukan proses ulang terhadap produk cacat maka perusahaan dapat mengefisiensi biaya produksi yang dikeluarkan. Hal ini dapat dilihat pada harga jual yang dapat menutupi biaya produksi. Pada jamu cair harga jual produk cacat adalah Rp. 446.732,35 dan seluruh biaya produksinya adalah sebesar Rp. 744.553,901. Dari sini terlihat bahwa harga jual produk cacat tidak dapat menutupi biaya produksi. Sedangkan untuk harga jual produk proses ulang adalah Rp. 982.811,1 dan seluruh biaya produksinya adalah sebesar Rp.819.009,29. Dari sini terlihat bahwa harga jual produk proses ulang dapat menutupi biaya produksi. Hasil perhitungan dapat diketahui bahwa biaya yang digunakan untuk pengolahan produk cacat adalah Rp. 154.273,25 dan seluruh biaya produksinya adalah sebesar Rp. 282.834,2. Hasil tersebut dapat membuktikan bahwa harga jual produk cacat tidak dapat menutupi biaya produksi. Sedangkan untuk harga jual seluruh produk proses ulang adalah Rp. 339.401,04 dan seluruh biaya produksinya adalah sebesar Rp. 282.834,2. Saran yang diajukan dalam penelitian ini yaitu diharapkan untuk meminimalkan tingakat kerusakan produk. Sebelum melakukan proses produksi sebaiknya memilih bahan baku yang memiliki kualitas yang baik sehingga kualitas barang yang dihasilkan tersebut juga akan baik dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan dan memberikan jaminan atas kualitas produk. Perusahaan sebaiknya melakukan proses ulang terhadap produk cacat karena dapat mengefisiensi biaya produksi, melalui kebijakan tersebut maka perusahaan masih memperoleh sejumlah laba apabila dibandingkan dengan secara langsung menjual produk kepada konsumen.