INTERNALISASI NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK DIDIK TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN (Studi di TPQ Al-Ihsan Kebonagung Kabupaten Malang)

Main Author: AFANA, MUFLIKHATUL IDA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/26459/1/jiptummpp-gdl-muflikhatu-36914-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26459/2/jiptummpp-gdl-muflikhatu-36914-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26459/
Daftar Isi:
  • Suatu kepribadian bermula dari tindakan yang dilakukan secara terus menerus dalam waktu yang lama sehingga menjadi satu kebiasaan. Pembiasaan dalam praktik keagamaan mempunyai manfaat yang besar pada tahap trans-internalisasi nilai keagamaan pada anak didik sejak dini. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan nilai-nilai keagamaan yang diajarkan pada anak didik TPQ Al-Ihsan Kebonagung Kabupaten Malang, guna mengetahui metode-metode yang digunakan dalam internalisasi nilai-nilai keagamaan pada anak didik TPQ Al-Ihsan, guna mendiskripsikan faktor penghambat, dan faktor pendukung terinternalisasinya nilai keagamaan pada anak didik di TPQ Al-Ihsan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpul data, dilakukan melalui observasi, interview dan dokumentasi. Analisnya menggunakan teknik analis deskriptif kualitatif, yaitu berupa data-data yang tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati sehingga dalam hal ini penulis berupaya mengadakan penelitian yang bersifat menggambarkan secara menyeluruh tentang keadaan yang sebenarnya di lapangan. Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis yaitu: A. Nilai-nilai keagamaan yang diinternalisasikan pada anak didik di TPQ Al-Ihsan Kebonagung Kabupaten Malang antara lain: Nilai al-QurÂ’an, akidah, ibadah (syariat), akhlak B. Metode yang digunakan dalam internalisasi nilai-nilai keagamaan anak didik di TPQ Al-Ihsan berupa: (1). Tahap transformasi nilai: melalui metode nasehat, ceramah, cerita, bernyanyi, bermain, bermain peran, karyawisata, muhadlarah, musabaqah, idam (hukuman), reward (penghargaan). (2). Tahap transaksi nilai: melalui metode demonstrasi, keteladanan (uswah hasanah). (3). Tahap tran-internalisasi: melalui metode pembiasaan. C. Faktor penghambat: trans-internalisasi yang tidak merata, kejenuhan karena masa anak lebih senang bermain, sulitnya perekrutan ustadz/ ustadzah yang kompeten yang sesuai dengan keinginan lembaga, minimnya waktu pembelajaran. Faktor pendukung: fasilitas memadai, ustadz/ustadzah yang berpengalaman, buku prestasi, kerjasama yang baik dengan orang tua anak didik.