Penggunaan Kitosan Cangkang Bekicot (Achantina Fulica) Untuk Bahan Pengawet Alami Berbagai Jenis Sayuran Sebagai Sumber Belajar Dalam Perencanaan Pembelajaran Bioteknologi

Main Author: Aisyah, Nur
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/25053/1/jiptummpp-gdl-nuraisyah2-37743-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/25053/2/jiptummpp-gdl-nuraisyah2-37743-2-bab1.pdf
http://eprints.umm.ac.id/25053/
Daftar Isi:
  • Pembusukan adalah salah satu permasalahan pasca panen baik pada buah, sayuran maupun tanaman biji-bijian. Sehingga penggunaan senyawa kitosan cangkang bekicot (Achatina fulica) sebagai alternatif pengawet berbagai sayuran diharapkan menghasilkan pengawet yang lebih aman dan dapat diaplikasikan di masyarakat luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kandungan vitamin C dan pH dalam sayuran bunga kol, kubis dan buncis yang diawetkan dengan kitosan cangkang bekicot selama proses penyimpanan dan untuk mengetahui berapakah konsentrasi kitosan cangkang bekicot yang paling efektif sebagai bahan pengawet sayuran tersebut. Kegiatan penelitian dilakukan melalui True Experimental Research. Tempat dan waktu penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Malang yang berlangsung pada tanggal 23 Juni – 6 Juli 2014. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan 4 kali ulangan pada bunga kol, kubis dan buncis yaitu OC0, OK0 dan OB0 (Kontrol), OC1, OK1 dan OB1 (0,5%), OC2, OK2 dan OB2 (1%), OC3, OK3 dan OB3 (1,5%l), OC4, OK4 dan OB4 (2%), OC5, OK5 dan OB5 (2,5%), Analisis data menggunakan analisis varians satu arah dan uji beda jarak nyata Duncan pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pemberian konsentrasi kitosan cangkang bekicot (Achantina fulica) terhadap perbedaan kandungan vitamin C sayuran bunga kol, kubis dan buncis dari hari per hari selama penyimpanan. Perubahan kandungan vitamin C paling kecil terjadi pada perlakuan 1,5% dan paling besar pada perlakuan kontrol. Pemberian konsentrasi kitosan cangkang bekicot (Achantina fulica) 1,5% adalah yang paling efektif mempengaruhi kandungan fitamin C sayuran bunga kol, kubis dan buncis. Hasil penelitian diaplikassikan pada perencanaan pembelajaran SMA kelas XII materi bioteknologi.