PENGARUH SUBSTITUSI SUKROSA DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA DALAM PENGENCER NaCl FISIOLOGIS TERHADAP MOTILITAS DAN VIABILITAS SPERMA IKAN KOI (Cyprinus carpio)
Main Author: | MARIANI, DINA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/24291/1/jiptummpp-gdl-dinamarian-38457-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/24291/2/jiptummpp-gdl-dinamarian-38457-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/24291/ |
Daftar Isi:
- Penelitian dengan judul Pengaruh Substitusi Sukrosa dengan Konsentrasi yang Berbeda Dalam Pengencer NaCl Fisiologis Terhadap Motilitas Dan Viabilitas Sperma Ikan Koi (Cyprinus carpio) dilaksanakan di Laboratorium Sentral Ilmu Hayati Universitas Brawijaya Malang pada tanggal 1 -5 September 2014. Materi yang digunakan adalah spermatozoa ikan koi, sukrosa dan NaCl fisiologis sebagai larutan pengencer. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh substitusi sukrosa dalam pengencer NaCl fisiologis dan untuk mendapatkan konsentrasi sukrosa yang paling baik digunakan dalam pengencer NaCl fisiologis terhadap motilitas dan viabilitas sperma ikan koi (Cyprinus carpio). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dalam penelitian ini terdapat lima perlakuan dengan berbagai macam konsentrasi yaitu perlakuan (P1: 0,2%), (P2 : 0,4%), (P3 : 0,6%), (P4 : 0,8%) dan (P5 : 1%), dimana masing – masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Parameter utama yang digunakan adalah motilitas dan viabilitas spermatozoa ikan koi (Cyprinus carpio). Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan ANAVA dan dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi sukrosa dengan konsentrasi yang berbeda dalam pengencer NaCl fisiologis berpengaruh sangat nyata terhadap motilitas dan viabilitas spermatozoa ikan koi (Cyprinus carpio) yang terbaik pada perlakuan P3 dengan konsentrasi 0,6% dengan motilitas spermatozoa 794,67 detik (13 menit 14 detik) dan viabilitas spermatozoa 89,11%.