PENERAPAN PEMBELAJARAN MEMBACA Al-QURAN DENGAN METODE QIROATI DI TPQ BAITURROHMAH KOTA BATU
Main Author: | FATIMAH, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/23912/1/jiptummpp-gdl-fatimahnim-41554-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/23912/2/jiptummpp-gdl-fatimahnim-41554-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/23912/ |
Daftar Isi:
- Pada saat ini mayoritas umat Islam ingin bisa membaca al-Qur’an lebih cepat dan praktis, maka dari itu banyak para ulama mencoba mencarikan atau menyajikan alternativ yang lebih menarik dan memudahkan anak-anak dalam belajar membaca al-Qur’an salah satunya adalah metode Qiro’ati. Metode Qiro’ati adalah metode membaca al-Qur’an yang langsung memasukan dan mempraktekan bacaan tartil sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Penerapan metode Qiro’ati ini tidaklah mungkin dapat dilakukan dengan benar jika tidak dibarengi dengan usaha yang sungguh-sungguh untuk terus mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan latar belakang pemilihan metode Qiro’ati di TPQ Baiturrohmah Kota Batu, untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam penerapan pembelajaran membaca al-Qur’an dengan metode Qiro’ati serta hasil dari penerapan pembelajaran membaca al-Qur’an dengan metode tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subyek penelitian adalah Kepala TPQ dan ustazd-ustazdah TPQ Baiturrohmah Kota Batu. Pemilihan TPQ Baiturrohmah Kota Batu sebagai setting penelitian dikarenakan TPQ ini sudah menerapkan metode Qiro’ati cukup lama yakni sekitar tahun 1998 hingga saat ini. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, interview, dan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya menggunakan model analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan pembelajaran Qiro’ati di TPQ Baiturrohmah Kota Batu belum terlaksana dengan maksimal karena mengalami berbagai macam kendala. Kendala-kendala tersebut diantaranya datang dari kebijakan Pusat pengelola Qiro’ati yang sulit dipenuhi TPQ, alat peraga yang kurang layak digunakan, hingga kondisi ustazd-ustazdah serta santri yang cenderung kurang taat pada aturan TPQ.