PERENCANAAN METODE HEURISTIK PRIORITY DISPATCHING RULE PADA PENJADWALAN JOB SHOP UNTUK MEMINIMUMKAN JUMLAH PEKERJAAN YANG TERLAMBAT, BIAYA PRODUKSI, DAN MAKESPAN (Studi kasus C.V. MUSTIKA GROUP Bamjarnegara)

Main Author: SYA`BANA, AJIB
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2006
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/12522/1/PERENCANAAN_METODE_HEURISTIK_PRIORITYDISPATCHING_RULE_PADA_PENJADWALAN_JOBSHOP_UNTUK_MEMINIMUMKANJUMLAH_PEKERJAAN_YANG_TERLAMBAT.pdf
http://eprints.umm.ac.id/12522/
Daftar Isi:
  • C.V. Mustika Group adalah sebuah perusahaan yang memproduksi berbagai macam keramik. Dalam memproduksi produknya didasarkan pada pesanan (job order). Saat ini pabrik sedang menghadapi masalah dalam hal penjadwalan job. Dalam memenuhi pesanan pelanggan sering terjadi keterlambatan penyelesaian waktu pengerjaan job atau diluar batas maksimal (due date). Sehingga dapat menyebabkan adanya biaya-biaya tambahan karena disebabkan keterlambatan produksi dan menyebabkan biaya produksi tinggi. Dalam penelitian ini dilakukan perancangan untuk meminimumkan makespan, rata-rata keterlambatan (mean tardines) dan biaya produksi dengan menggunakan metode Heuristic Priority Dispatching Rule Shortest Processing Time, SPT dan metode Heuristic Priority Dispatching Rule Earliest Due Date. Dengan metode ini diharapkan diperoleh penjadwalan job yang tepat sehingga pabrik dapat menekan biaya-biaya yang seharusnya tidak dikeluarkan oleh pabrik. Dari penerapan metode Heuristic Priority Dispatching Rule Shortest Processing Time, SPT, secara analisis diperoleh penjadwalan job yang lebih baik dari metode yang saat ini diterapkan oleh perusahaan dimana pada bulan maret 2006 untuk perhitungan makespan pada metode yang saat ini diterapakan oleh perusahaan sebesar 678,4 jam, rata-rata keterlambatn sebesar 20,48 jam, total idle time sebesar 7968,08 jam dan total biaya produksi sebesar Rp. 184.374.400. Sedangkan dengan menggunakan metode Heuristic Priority Dispatching Rule Shortest Processing Time, SPT diperoleh perhitungan makespan sebesar 674,51 jam, rata-rata keterlambatan sebesar 0, total idle time sebesar 7831,62 jam dan total biaya produksi sebesar Rp. 181.520.484,375 sehingga diperoleh penghematan pad makespan sebesar 3,9 jam, dan total biaya produksi sebesar Rp. 2.853.915,7.