Biokonversi Jerami Padi Menggunakan Konsorsium Phanerochaete chrysosporium dan Aspergillus niger
Daftar Isi:
- Pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak belum dapat dioptimalkan karena memiliki kandungan serat yang tinggi dan protein yang rendah. Proses fermentasi diperlukan agar jerami padi dapat dimanfaatkan dan membuat kualitas jerami padi menjadi lebih baik apabila dijadikan sebagai pakan ternak. Agen hayati yang memiliki kemampuan untuk mendegradasi serat salah satunya adalah Phanerochaete chrysosporium dan Aspergillus niger diketahui dapat menaikkan kadar protein. Kedua mikroorganisme ini digunakan dalam proses fermentasi sebagai konsorsium kapang. Penelitian ini bertujuan untuk merunkan kadar serat dan menaikkan kadar protein dari jerami padi yang difermentasi oleh konsorsium Phanerochaete chrysosporium dan Aspergillus niger. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANAVA One Way beserta uji non parametrik Kruskal Wallis. Perlakuan yang digunakan adalah JFKo = jerami padi tidak diberi perlakuan (kontrol), JFK1 = jerami padi + konsorsium Phanerochaete chrysosporium dan Aspergillus niger 10%, JFK2 = jerami padi + urea 1,5% , JFK3 = jerami padi + konsorsium Phanerochaete chrysosporium dan Aspergillus niger 10% + urea 1,5% dengan lama inkubasi selama 8 hari. Parameter yang diamati adalah kadar serat dan protein sesudah dan sebelum proses inkubasi, uji organoleptik meliputi bau, warna, dan tekstur. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya pengaruh kenaikan kadar protein sedangkan pada kadar serat perlakuan JFK1 merupakan perlakuan terbaik dalam menurunkan kadar serat dari jerami padi yaitu sebesar 15,97% setelah masa inkubasi selama 8 hari. Uji organoleptik sebelum dan setelah proses inkubasi memiliki pengaruh terhadap jerami padi. Pengaruh tersebut meliputi perubahan bau yang semakin asam, warna yang lebih pekat dan tekstur yang lebih halus.