Analisis dan Usulan Penyebab Kegagalan Pelayanan Travel Menggunakan Metode DMAIC dan Kano Untuk Mewujudkan Pelayanan Yang Optimal (Studi Kasus Di Primajasatour & Travel Jurusan Bandung-Tasik)
Daftar Isi:
- Primajasatour&Travel adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa transportasi travel yang selalu ingin memberikan pelayanan yang terbaik bagi penumpangnya. Untuk bisa mewujudkan pelayanan yang optimal tersebut maka perusahaan harus mengetahui layanan apa saja yang diharapkan oleh penumpang. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa Primajasatour&Travel belum bisa mewujudkan layanan yang optimal karena harapan atupun keinginan penumpang belum terwujud sepenuhnya. Maka dengan masalah yang ada tersebut penulis melakukan penelitian mengenai masalah tersebut untuk mengurangi kegagalan serta memperbaiki kegagalan yang terjadi agar pelayanan yang optimal dapat terwujud. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah DMAIC dan KANO. Adapun tools yang digunakan meliputi lembar checklist untuk data kegagalan pelayanan, matriks KANO, FTA, dan FMEA. Sedangkan usulan yang diberikan oleh penulis didapatkan dari analisis data FTA dan FMEA. Jumlah sampel yang diperlukan dalam penelitian ini berjumlah 100 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Teknik random dilakukan dengan cara menetukan nomor kursi yang akan dijadikan objek penelitian dari nomor kursi yang ada. Dari hasil pengolahan data kegagalan serta matriks KANO pada diagram pareto diketahui terdapat 14 buah variabel yang menjadi prioritas utama perbaikan untuk bisa mewujudkan pelayanan yang optimal. Dari hasil FMEA diketahui 3 nilai RPN tertinggi yaitu : waktu perekrutan yang terburu-buru karena ingin cepat mendapatkan sopir (RPN=3200), kurangnya pelatihan yang dilakukan kepada operator call center (RPN=1694), dan tidak adanya aturan tertulis mengenai waktu maksimum sopir menunggu jemputan (RPN=1510). Adapun usulan yang diberikan untuk perusahaan diantaranya yaitu : usulan tampilan tiket penumpang, usulan tanda pengenal sopir dengan aturan tertulis di bawahnya, usulan stiker tentang peraturan perusahaan yang ditempel pada dinding mobil,dan usulan stiker peraturan tertulis untuk operator call center. Selain itu penulis memberikan usulan mengenai pengontrolan yaitu dengan cara menyediakan controlling box untuk menampung kuesioner sebagai bahan evaluasi perusahaan, pada sebelah kiri tiket terdapat data untuk pengontrolan waktu tiba di tempat tujuan serta waktu penjemputan, dan sebagainya.