Analisis Optimalisasi Jumlah Teller dan Customer Service di Bank BNI Menggunakan Metode Antrian M/M/S (Studi Kasus pada PT Bank Negara Indonesia KCU Perguruan Tinggi Bandung)
Daftar Isi:
- Masalah antrian adalah masalah yang selalu dijumpai di semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia, terutama ketika melakukan transaksi di bank. Antrian timbul karena tingkat pelayanan lebih kecil dibandingkan dengan tingkat kedatangan. Masalah ini pun terjadi pada PT Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Utama Perguruan Tinggi Bandung (PTB). Sistem antrian yang berlaku adalah model multi-channel single phase (M/M/S), di mana terdapat satu jalur antrian nasabah yang akan dilayani oleh dua atau lebih fasilitas pelayanan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa terdapat 5 orang teller dan 5 orang customer service untuk melayani nasabah, dengan tingkat kedatangan rata-rata 28 orang per jam dan tingkat pelayanan rata-rata 3 orang per jam. Kinerja sistem antrian yang ada sekarang dirasakan belum optimal karena waktu menunggu nasabah masih melebihi waktu standar pelayanan perusahaan yaitu maksimal lima menit. Hasil penelitian dan analisis dengan menggunakan metode antrian, menunjukkan jumlah teller yang optimal berbeda setiap jamnya. Penambahan satu buah server menjadi enam teller dan lima customer service pada pukul 08.00−09.00, penambahan satu customer service menjadi enam customer service pada pukul 12.01−14.00, penambahan satu teller dan satu customer service menjadi tujuh teller dan tujuh customer sevice pada pukul 11.01−12.00, dan penambahan satu buah teller menjadi delapan teller pada pukul 09.01−11.00.