Daftar Isi:
  • Perkembangan kota pariwisata di Indonesia telah mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah wisatawan mancanegara nusantara pada tahun 2011 telah mencapai 6.270.244 wisatawan. Salah satunya adalah Kota Bandung. Hal tersebut berdampak pada pertumbuhan sektor bisnis Kota Bandung yaitu pelayanan transportasi seperti travel yang melayani akses jalur Bandung-Jakarta. Peluang ini khususnya dibidang jasa, seperti mobil travel atau shuttle yang pada saat ini mulai berkembang. Situasi ini mengakibatkan para perusahaan tidak lagi berfokus pada kegiatan pemasaran tapi juga mengutamakan loyalitas konsumen dan menanamkan merek yang kuat dibenak konsumen. Salah satu strategi suatu perusahaan berbeda dari pesaingnya adalah dengan membangun ekuitas merek, karena ekuitas merek yang kuat di benak konsumen akan mempengaruhi minat beli konsumen. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer, penelahaan terhadap dokumen dan kuesioner. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Analisis statistik yang digunakan adalah regresi berganda menghasilkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,692, nilai ini menunjukan bahwa pengaruh brand equity terhadap minat beli konsumen sebesar 69,2%, sedangkan sisanya 30,8% dipengaruhi faktor lain. Berdasarkan hasil signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, berarti H0 ditolak dan H1 diterima, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh brand equity terhadap minat beli konsumen Cipaganti.