ctrlnum --ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai?verb=ListSets:article-6333
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">VILLAGE-OWNED ENTERPRISES (BUMDES) AS A COLLABORATIVE MODEL ENVIRONMENTAL MANAGEMENT</title><title lang="id-ID">VILLAGE-OWNED ENTERPRISES (BUMDES) AS A COLLABORATIVE MODEL ENVIRONMENTAL MANAGEMENT</title><creator>Dewantara, Jagad Aditya</creator><creator>Efriani, Efriani</creator><creator>Jers, La Ode Topo</creator><creator>Prasetiyo, Wibowo Heru</creator><creator>Sulistyarini, Sulistyarini</creator><subject lang="en-US">Resource management collaboration; peatland; village-owned enterprises (BUMDes).</subject><subject lang="id-ID">Kolaborasi manajemen sumber daya; lahan gambut; BUMDes.</subject><description lang="en-US">Some peatland management cases, particularly in Kalimantan, cause serious environmental problems, especially in flammable land. Local people around the area are the first to receive the impacts. Therefore, peatland management needs to be prudent and requires sustainable environmental management. This study aims to find a model for peatland management carried out by the government and local communities through BUMDes program. According to the interview results and field observations, peatland management with a collaborative model between the government (state) and the local community in Rasau Jaya Village is found in the form of Maju Jaya Village-owned Enterprises (BUMDes). This research includes planning, utilization, management, and supervision of the peatland area. The government provides funds and legality, while the local communities carry out peatland utilization, management, and maintenance through mutual cooperation culture. In this study, peatland functions as a tourist attraction managed by the local community (ecotourism). Real implementation government collaboration with the local community has opened up new livelihoods for communities without undermining peatlands' ecological ecosystem.</description><description lang="id-ID">Beberapa kasus pengelolaan lahan gambut, khususnya di Kalimantan, menimbulkan masalah lingkungan yang serius, terutama lahan yang mudah terbakar. Penduduk lokal di sekitar kawasan itu adalah yang pertama menerima dampak. Oleh karena itu, pengelolaan lahan gambut perlu dilakukan secara hati-hati dan membutuhkan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Tujuan penelitian adalah untuk menemukan model pengelolaan lahan gambut yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat lokal melalui progam Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Berdasarkan hasil wawancara dan observasi lapangan, ditemukan adanya pengelolaan lahan gambut dengan model kolaboratif antara pemerintah (negara) dan masyarakat lokal di Desa Rasau Jaya Tiga dalam bentuk BUMDes Maju Jaya. Hasil penelitian mencakup perencanaan, pemanfaatan, pengelolaan, dan pengawasan kawasan lahan gambut. Pemerintah menyediakan dana dan legalitas sedangkan masyarakat lokal melakukan pemanfaatan, pengelolaan, dan pengawasan lahan gambut melalui budaya gotong royong. Dalam kajian ini, fungsi lahan gambut sebagai objek wisata yang dikelola oleh masyarakat setempat (ekowisata). Implementasi nyata dari kolaborasi pemerintah dengan masyarakat setempat telah membuka mata pencaharian baru bagi masyarakat tanpa merusak ekosistem ekologi lahan gambut.</description><publisher lang="en-US">Centre for Research and Development on Social, Economy, Policy and Climate Change</publisher><contributor lang="en-US"/><contributor lang="id-ID"/><date>2021-05-24</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/view/6333</identifier><identifier>10.20886/jakk.2021.18.1.59-78</identifier><source lang="en-US">Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan; Vol 18, No 1 (2021): Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan; 59-78</source><source>2502-6267</source><source>0216-0897</source><language>eng</language><relation>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/view/6333/pdf</relation><relation>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/downloadSuppFile/6333/1028</relation><relation>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/downloadSuppFile/6333/1029</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2021 Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan</rights><rights lang="en-US">http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0</rights><recordID>--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai?verb=ListSets:article-6333</recordID></dc>
language eng
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
Other:
File:application/pdf
File
Journal:eJournal
author Dewantara, Jagad Aditya
Efriani, Efriani
Jers, La Ode Topo
Prasetiyo, Wibowo Heru
Sulistyarini, Sulistyarini
title VILLAGE-OWNED ENTERPRISES (BUMDES) AS A COLLABORATIVE MODEL ENVIRONMENTAL MANAGEMENT
publisher Centre for Research and Development on Social, Economy, Policy and Climate Change
publishDate 2021
topic Resource management collaboration
peatland
village-owned enterprises (BUMDes)
Kolaborasi manajemen sumber daya
lahan gambut
BUMDes
url http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/view/6333
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/view/6333/pdf
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/downloadSuppFile/6333/1028
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/downloadSuppFile/6333/1029
contents Some peatland management cases, particularly in Kalimantan, cause serious environmental problems, especially in flammable land. Local people around the area are the first to receive the impacts. Therefore, peatland management needs to be prudent and requires sustainable environmental management. This study aims to find a model for peatland management carried out by the government and local communities through BUMDes program. According to the interview results and field observations, peatland management with a collaborative model between the government (state) and the local community in Rasau Jaya Village is found in the form of Maju Jaya Village-owned Enterprises (BUMDes). This research includes planning, utilization, management, and supervision of the peatland area. The government provides funds and legality, while the local communities carry out peatland utilization, management, and maintenance through mutual cooperation culture. In this study, peatland functions as a tourist attraction managed by the local community (ecotourism). Real implementation government collaboration with the local community has opened up new livelihoods for communities without undermining peatlands' ecological ecosystem.
Beberapa kasus pengelolaan lahan gambut, khususnya di Kalimantan, menimbulkan masalah lingkungan yang serius, terutama lahan yang mudah terbakar. Penduduk lokal di sekitar kawasan itu adalah yang pertama menerima dampak. Oleh karena itu, pengelolaan lahan gambut perlu dilakukan secara hati-hati dan membutuhkan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Tujuan penelitian adalah untuk menemukan model pengelolaan lahan gambut yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat lokal melalui progam Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Berdasarkan hasil wawancara dan observasi lapangan, ditemukan adanya pengelolaan lahan gambut dengan model kolaboratif antara pemerintah (negara) dan masyarakat lokal di Desa Rasau Jaya Tiga dalam bentuk BUMDes Maju Jaya. Hasil penelitian mencakup perencanaan, pemanfaatan, pengelolaan, dan pengawasan kawasan lahan gambut. Pemerintah menyediakan dana dan legalitas sedangkan masyarakat lokal melakukan pemanfaatan, pengelolaan, dan pengawasan lahan gambut melalui budaya gotong royong. Dalam kajian ini, fungsi lahan gambut sebagai objek wisata yang dikelola oleh masyarakat setempat (ekowisata). Implementasi nyata dari kolaborasi pemerintah dengan masyarakat setempat telah membuka mata pencaharian baru bagi masyarakat tanpa merusak ekosistem ekologi lahan gambut.
id IOS3429.--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai?verb=ListSets:article-6333
institution Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
institution_id 475
institution_type library:special
library
library Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
library_id 121
collection Indonesian Journal of Forestry Research
repository_id 3429
subject_area Kehutanan
Lingkungan
Pertanian
city BOGOR
province JAWA BARAT
repoId IOS3429
first_indexed 2023-03-04T21:12:16Z
last_indexed 2023-03-04T21:12:16Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1800731610108133376
score 17.13294