The Effect of Natrium Bisulfite Addition and Ethanol Dehydration to the Quality of Porang (Amorphophallus muelleri Blume) Flour
Main Authors: | Pasaribu, Gunawan, Waluyo, Totok Kartono, Hastuti, Novitri, Pari, Gustan, Sahara, Emma |
---|---|
Other Authors: | Forest Product Research and Development Center, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan |
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/2295 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/2295/1816 |
Daftar Isi:
- Porang (Amorphophallus muelleri Blume) is an alternative food sources from forest. Porang grows under forest canopy and potentially developed to improve food security. Naturally harvested porang contains high oxalate and less glucomannan. This paper observes possible quality improvement of porang flour in term of whiteness and glucomannan content. Porang collected from Nganjuk, East Java was quality tested and mixed with natrium bisulfite then rinse in ethanol repetitively. Results showed that the addition of sodium bisulfite improved the whiteness of porang flour for about 6.59%. Ethanol dehydration proces was able to improve glucomannan content from 12.86% to 38.11%. Fe and Ca content of mixed porang flour showed no significant difference. Porang flour from Nganjuk contained of 1,6-Anhydro- Beta-D-Glucopyranose; 1,2,3,4-Cyclopentanetetrol,(1.alpha., 2.beta., 3.beta., 4.alpha.); cyclopropyl carbinol; aceticacid(CAS)ethylicacid; and hexadecanoic acid.
- Porang (Amorphophallus muelleri Blume) merupakan sumber pangan alternatif yang berasal dari hutan. Porang tumbuh di bawah tegakan hutan dan memiliki prospek sebagai sumber pangan alternatif untuk ketahanan pangan. Porang yang dipanen secara alami mengandung oksalat tinggi dan glukomanan rendah. Tulisan ini mempelajari kemungkinan peningkatan kualitas porang terutama derajat keputihan dan kandungan glukomanan. Porang dikumpulkan dari Nganjuk, Jawa Timur dan diuji kualitasnya serta dicampur dengan natrium bisulfit dan direndam dalam ethanol. Hasil penelitian menunjukkan penambahan natrium bisulfit dapat meningkatkan derajat putih tepung porang sebesar 6,59%. Pencucian etanol secara bertingkat dapat meningkatkan kadar glukomanan dari 12,86 menjadi 38,11%. Kandungan Fe dan Ca tepung porang sebelum dan setelah perlakuan tidak jauh berbeda. Komponen kimia utama porang asal Nganjuk adalah 1,6-Anhydro-Beta-D Glucopyranose; 1,2,3,4-Cyclopentanetetrols,(1.alpha.,2.beta.,3.beta., 4.alpha.); cyclopropyl carbinol; asam asetat(CAS)asam ethylic; dan asam hexadecanoic.