Indonesia militan, intelek, kompetitif, regeneratif

Buku ini memberikan warna dan sudut yang berdeda secara militan. Kata militansi sering diidentikkan dengan kekerasan. Disalahartikan sebagai terorisme. Padahal, militansilah yang membuat bangsa ini merdeka, yang mengawal para pahlawan berjuang tanpa pamrih, siap menderita, hidup bersih dan sederhana...

Full description

Main Author: Amin, Ridwan A (-)
Other Authors: lutfhi hamidi (-)
Format: Serial
Bahasa: ind
Terbitan: Jakarta: Celestial Publishing , 2008
Edition: Cetakan I, Agustus 2008
LEADER 01308nbsbb2200217kab4500
001 OBATM-01110000000008
005 20110107095310.0
008 ***********************************ind**
035 # # |a 0010-011100000000008 
040 # # |a Ripkob 
041 # # |a Ind 
082 # # |a 355 100 9 
090 # # |a 355 100 9 RIA i 
100 # # |a Amin, Ridwan A 
245 # # |a Indonesia militan, intelek, kompetitif, regeneratif /  |c A. Ridwan Amin 
250 # # |a Cetakan I, Agustus 2008 
260 # # |a Jakarta:  |b Celestial Publishing,  |c 2008 
300 # # |a x, 194 hlm.;  |b ilus.;  |a 21 cm 
520 # # |a Buku ini memberikan warna dan sudut yang berdeda secara militan. Kata militansi sering diidentikkan dengan kekerasan. Disalahartikan sebagai terorisme. Padahal, militansilah yang membuat bangsa ini merdeka, yang mengawal para pahlawan berjuang tanpa pamrih, siap menderita, hidup bersih dan sederhana. Buku ini juga mengingatkan kembali bahwa langkah menuju Indonesia MIKR sudah ditorehkan para pejuang dulu. Bagaimana sepak terjang seorang Soekarnoatau Muhammad Hatta menuntut dan memperjuangkan kemerdekaan. Bagaimana intelektualitas seseorang Agus Salim dalam mengatasi persoalan masyarakatnya. Bagaimana melumpuhkan tentara kolonial dengan gerilya seperti ditunjukkan Jenderal Sudirman. 
700 # # |a lutfhi hamidi 
990 # # |a 3879/Perp/OB/VI/2010