Pengaruh Konsentrasi Larutan Bawang Putih (Allium sativum) pada Pengawetan Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) terhadap Daya Tahan Simpan Berdasarkan Angka Lempeng Total (ALT) Koloni Bakteri

Main Author: Swistyaningputri Giovannica Zendi; MAHASISWA
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Biologi - Fakultas MIPA UM , 2019
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/article/view/82766
Daftar Isi:
  • RINGKASANSwistyaningputri, Giovannica Zendi. 2019. Pengaruh Konsentrasi Larutan Bawang Putih (Allium sativum) pada Pengawetan Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) terhadap Daya Tahan Simpan Berdasarkan Angka Lempeng Total (ALT) Koloni Bakteri. Skripsi. Jurusan Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M.Pd., (II) Sitoresmi Prabaningtyas, S. Si, M.Si.Kata Kunci: daya tahan simpan, ikan cakalang, ALT koloni bakteriIndonesia merupakan negara yang memiliki wilayah perairan luas dan mengandung sumber daya alam yaitu perikanan yang melimpah. Ikan merupakan salah satu bahan pangan, salah satu diantaranya ialah ikan cakalang yang mengandung gizi tinggi. Kebiasaan mengkonsumsi ikan dapat memberikan berbagai efek penunjang kesehatan tubuh. Gizi yang terkandung dalam ikan juga diperlukan oleh bakteri kontaminan, sehingga dapat memicu pertumbuhan bakteri kontaminan. Salah satu penyebab kerusakan ikan ialah aktivitas bakteri kontaminan dalam mendegradasi senyawa-senyawa kompleks yang terdapat dalam tubuh ikan menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana untuk dimanfaatkan sebagai nutrisi oleh bakteri kontaminan. Aktivitas degradasi tersebut dapat menyebabkan kerugian karena dihasilkan senyawa-senyawa yang beraroma busuk; selain itu juga menyebabkan kerusakan tekstur tubuh ikan. Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan usaha untuk mencegah pertumbuhan mikroba melalui pengawetan ikan ialah dengan menggunakan bawang putih yang mengandung senyawa antimikroba.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk: 1) Menguji pengaruh larutan bawang putih terhadap daya tahan simpan ikan cakalang berdasarkan nilai ALT koloni bakteri; 2) menentukan konsentrasi larutan bawang putih yang paling optimal terhadap daya tahan simpan ikan cakalang berdasarkan ALT koloni bakteri. Sampel ikan yang digunakan yaitu ikan cakalang segar yang telah dicuci bersih dan direndam dalam beberapa variasi konsentrasi larutan bawang putih yang selanjutnya disimpan dalam wadah plastik pada suhu kamar dengan beberapa variasi lama waktu simpan yang kemudian diuji mutu mikrobiologi berdasarkan ALT koloni bakteri dan uji organoleptik. Rancangan dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor yaitu konsentrasi larutan bawang putih (0 gr/ml, 0,10 gr/ml, 0,15 gr/ml, 0,20 gr/ml, dan 0,25 gr/ml) dan lama waktu penyimpanan ikan cakalang (0jam, 12 jam, 24 jam, dan 36 jam). Data dianalisis dengan Analisis Varian Ganda (ANAVA) yang dilanjutkan uji lanjut Scott Knott 5% dan data ALT koloni bakteri dirujukkan pada ketentuan SNI (2009) yaitu batas maksimal cemaran 5x105 cfu/gr. Hal tersebut menentukan konsentrasi larutan bawang putih dan batas waktu penyimpanan agar ikan tetap layak dikonsumsi.Hasil penelitian ialah: 1) Perbedaan konsentrasi larutan bawang putih berpengaruh terhadap daya tahan simpan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis); 2) Berdasarkan ALT koloni bakteri dan hasil uji organoleptik konsentrasi larutan bawang putih yang optimal dalam menghambat pertumbuhan bakteri kontaminan yaitu 0,25 gr/ml dan lama waktu simpan 36 jam.