PENGARUH JENIS PELARUT DAN KONSENTRASI TWEEN 80 TERHADAP KARAKTERISTIK SERBUK PEWARNA ALAMI KULIT TERONG BELANDA (Solanum betaceum Cav.) DENGAN METODE FOAM-MAT DRYING
Main Authors: | Tresna Eka Putri, Alumni, Sumartini, DS, Yusep Ikrawan, DS |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unpas.ac.id/35687/1/Tugas%20Akhir.docx http://repository.unpas.ac.id/35687/ http://teknik.unpas.ac.id |
Daftar Isi:
- Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan jenis pelarut dan konsentrasi tween 80 terhadap karakteristik serbuk pewarna alami kulit terong belanda dengan metode foam-mat drying. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pola dua faktor yaitu jenis pelarut dengan 2 taraf (a1= etanol 96%,a2= larutan asam sitrat 0,1%(b/v)) dan konsentrasi tween 80 dengan 3 taraf (b1= 0,5%, b2= 0,75%, b3= 1%) . Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah kadar antosianin (ppm), kadar air (%), waktu larut (detik), rendemen (%), dan intensitas warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jenis pelarut memberikan pengaruh nyata terhadap intensitas kecerahan (L*), intensitas warna merah (a*) dan intentitas warna kuning (b*). Perlakuan konsentrasi tween 80 memberikan pengaruh nyata terhadap waktu larut. Interaksi jenis pelarut dan konsentrasi tween 80 memberikan pengaruh nyata terhadap kadar air, kadar antosianin dan rendemen. Berdasarkan pengujian kadar antosianin didapatkan sampel terpilih yaitu a2b3 (larutan asam sitrat 0,1% dan konsentrasi tween 80 1%) dengan kadar antosianin 200,99 ppm, kadar air 5,01%, rendemen sebesar 21,08 %, tingkat kecerahan (L*) 38,76; tingkat kemerahan (a*) 12,55; tingkat kekuningan (b*) 5,08 dan waktu larut 16,50 detik.