Daftar Isi:
  • Maksud dari penelitian ini penulis akan menduga umur simpan dari produk susu skim serbuk yang dibuat dengan menggunakan metode foam-mat drying dengan tujuan agar umur simpan dari susu skim serbuk yang dibuat dengan menggunakan metode foam-mat drying dapat diketahui. Pada pendugaan umur simpan suatu produk perlu dilakukan pengujian parameter yang mempengaruhi mutu produk sebelum disimpan untuk periode tertentu. Parameter yang diamati pada susu skim serbuk foam-mat drying sebelum dilakukan penyimpanan meliputi kadar air, total padatan terlarut (TSS), kadar protein metode formol, dan total mikroba. Dengan kadar air sebagai parameter utama penurunan mutu produk secara keseluruhan. Parameter-parameter tersebut dianalisis mulai awal penyimpanan pada hari ke-0. Berdasarkan data hasil perhitungan kadar air pada sampel susu skim serbuk foam-mat drying yang dikemas menggunakan alumunium foil dalam kondisi anaerob (vakum) dan disimpan pada suhu yang berbeda, didapat umur simpan produk yaitu 144 hari untuk suhu 12oC, 85 hari untuk suhu 28oC dan 65 hari untuk suhu 38oC. Kemudian berdasarkan data hasil perhitungan kadar air pada sampel susu skim serbuk foam-mat drying yang dikemas menggunakan alumunium foil dalam kondisi anaerob fakultatif (non-vakum) dan disimpan pada suhu yang berbeda, didapat umur simpan produk yaitu 93 hari untuk suhu 12oC, 81 hari untuk suhu 28oC dan 76 hari untuk suhu 38oC. Peningkatan kadar air tertinggi untuk kondisi anaerob (vakum) yaitu sebesar 5,92% pada suhu penyimpanan 38oC, sedangkan peningkatan kadar air tertinggi untuk kondisi anaerob fakultatif (non-vakum) yaitu sebesar 5,92% pada suhu penyimpnan 38oC. Penurunan kadar total padatan terlarut terbesar untuk kondisi anaerob (vakum) yaitu sebesar 77,22% pada suhu penyimpanan 38oC, sedangkan penurunan kadar total padatan terlarut terbesar untuk kondisi anaerob fakultatif (non-vakum) yaitu sebesar 78,64% pada suhu penyimpnan 38oC. Penurunan kadar protein terbesar untuk kondisi anaerob (vakum) yaitu sebesar 4,941% pada suhu penyimpanan 38oC, sedangkan penurunan kadar protein terbesar untuk kondisi anaerob fakultatif (non-vakum) yaitu sebesar 4,758% pada suhu penyimpnan 38oC. Peningkatan jumlah total mikroba untuk kondisi anaerob (vakum) yaitu sebesar 499(g/koloni) pada suhu penyimpanan 38oC, sedangkan peningkatan jumlah total mikroba terbesar untuk kondisi anaerob fakultatif (non-vakum) yaitu sebesar 512(g/koloni) pada suhu penyimpnan 38oC. Kata kunci : Umur simpan dan kadar air,