Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan kimia dari posisi daun kakao, mengetahui komponen kimia dari berbagai metode pengolahan teh daun kakao dan tingkat penerimaan panelis terhadap metode pengolahan teh daun kakao. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif yang terdiri dari tiga ulangan. Pada tahap awal dilakukan analisa kandungan kimia yang terbaik dari berbagai posisi daun kakao. Kemudian dilanjutkan dengan proses pengolahan teh dengan metode yang dimodifikasi. Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari 1) analisa kimia daun kakao berdasarkan posisi daun meliputi kadar air, kadar abu, total polifenol dan aktivitas antioksidan; 2) pengamatan terhadap bubuk teh daun kakao dengan analisa kimia sebagai berikut, kadar air, kadar abu, rendemen, total polifenol, kadar theobromin, kadar katekin, aktivitas antioksidan; 3) pengujian organoleptik terhadap air seduhan teh yang meliputi warna, rasa. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa daun kakao dengan posisi berbeda mengandung kadar air berkisar antara 15,63-42,06%, kadar abu 4,54-8,71%, uji total polifenol berkisar antara 0,58-0,80%, dan aktivitas antioksidan 55,06-75,84%. Berdasarkan metode pengolahan yang telah dilakukan diperoleh kandungan kimia teh antara lain kadar air (4,26-4,38%), kadar abu (6,41-6,91%), uji rendemen (12,11-12,26%), total polifenol (0,392-0,777%), theobromin (5,01-6,77%), katekin (0,33-0,67%), dan aktivitas antioksidan (53,67-72,71%), dan hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode teh hijau yang paling disukai. Kata kunci: daun kakao, teh daun kakao