Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis tingkat kemampuan pemecahan masalah dan berpikir kreatif matematis siswa yang diajar dengan menggunakan model Problem Based Learning. 2) Menganalisis tingkat kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari berpikir kreatif matematis siswa yang diajar dengan menggunakan model Problem Based Learning. 3) Menganalisis indikator pemecahan masalah dan berpikir kreatif manakah yang lebih dominan dengan menggunakan model Problem Based Learning. 4) Menganalisis banyaknya indikator yang sulit dari kemampuan pemecahan masalah dan berpikir kreatif matematis siswa yang diajar dengan menggunakan model Problem Based Learning. Subjek dalam penelitian ini melibatkan siswa SMP Jendral Sudirman Medan Kelas VIII sebanyak 38 orang siswa yang diberi perlakuan pembelajaran Problem Based Learning pada semester genap tahun pelajaran 2019/2020 dengan jumlah siswa 38 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan model Problem Based Learning. Siswa berkemampuan tinggi ada sebanyak 11 orang (28,94 %), siswa berkemampuan sedang sebanyak 8 orang (21,05 %), dan siswa berkemampuan rendah ada sebanyak 19 orang (50%). 2) Sedangkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dengan model Problem Based Learning. Siswa berkemampuan tinggi ada sebanyak 8 orang (21,05 %), siswa berkemampuan sedang sebanyak 15 orang (39,47 %), dan siswa berkemampuan rendah ada sebanyak 15 orang (39,47%). 3) Siswa yang memiliki berpikir kreatif matematis tinggi dengan skor 93,75 memiliki kemampuan pemecahan masalah kategori tinggi juga dengan skor 93,75. Siswa yang memiliki berpikir kreatif sedang dengan skor 75 memiliki kemampuan pemecahan masalah kategori sedang juga dengan skor 68,75, dan siswa yang memiliki berpikir kreatif rendah dengan skor 43,75 memiliki kemampuan pemecahan masalah kategori rendah pula dengan skor 50.