Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem-Based Learning terhadap kemampuan berpikir kritis matematis dan Adversity Quotient siswa. Selain itu penelitian ini juga untuk melihat interaksi antara pembelajaran dan gender terhadap kemampuan berpikir kritis matematis dan Adversity Quotient siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SMP N 4 LubukPakam Tahun Ajaran 2020/2021 yang berjumlah 384 siswa. Sampel penelitian sebanyak 60 siswa yaitu 30 siswa pada kelas VII-1 dan 30 siswa pada kelas VII-2. Sampel dipilih secara cluster random sampling. Instrumen yang digunakan yaitu tes kemampuan berpikir kritis matematis dan skala sikap Adversity Quotient. Data yang diperoleh lalu dianalisis menggunakan ANAVA pada program Spss 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat pengaruh model Problem-Based Learning terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 < 0,05. 2) terdapat pengaruh model Problem-Based Learning terhadap Adversity Quotient siswa dengan nilai signifikansi 0,00 < 0,05. 3) tidak terdapat interaksi antara pembelajaran dengan gender terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa dengan nilai signifikansi sebesar 0,750 > 0,05. 4)terdapat interaksi antara pembelajaran dengan gender terhadap Adversity Quotient siswa dengan nilai signifikansi sebesar 0,013 < 0,05.