Daftar Isi:
  • Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1) mengetahui ada atau tidaknya perbedaan keterampilan proses sains (KPS) yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran scientific inquiry dan pembelajaran konvensional, 2) mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara sikap ilmiah dengan keterampilan proses sains, 3) mengetahui interaksi model pembelajaran scientific inquiry dan sikap ilmiah dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain control group pretest-posttest. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil dua dari enam kelas, yaitu kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran scientific inquiry yang berjumlah 33 orang dan kelas XI IPA 4 sebagai kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional yang berjumlah 32 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengukur sikap ilmiah siswa berupa angket dan untuk mengukur keterampilan proses sains siswa berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa keterampilan proses sains siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran scientific inquiry lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional, keterampilan proses sains pada kelompok siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah dan terdapat interaksi antara model pembelajaran scientific inquiry dan sikap ilmiah dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa.