Daftar Isi:
  • Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran inquiry training dan model pembelajaran konvensional, pengaruh tingkat rasa ingin tahu terhadap keterampilan berpikir kritis siswa, perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa yang memiliki rasa ingin tahu pada kelompok atas dan kelompok bawah, serta interaksi antara model pembelajaran inquiry training dan rasa ingin tahu terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik cluster random sampling yaitu sebanyak dua kelas, dimana kelas pertama sebagai kelas eksperimen yang diajarkan dengan model pembelajaran inquiry training (X-MIA-1) dan kelas kontrol diajarkan dengan model pembelajaran konvensional (X-MIA-3) yang terdiri dari 36 siswa. Instrumen penelitian ini terdiri dari dua jenis instrumen yaitu tes keterampilan berpikir kritis siswa dan kuesioner rasa ingin tahu. Data yang dihasilkan, dianalisis dengan menggunakan program SPSS. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran inquiry training lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional, terdapat pengaruh tingkat rasa ingin tahu terhadap keterampilan berpikir kritis siswa, ada perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa yang memiliki rasa ingin tahu pada kelompok atas dan kelompok bawah, terdapat interaksi antara model pembelajaran inquiry training dan rasa ingin tahu dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.