PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUALIZATION, AUDIOTORY, KINESTHETIC) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA MAGNET DI KELAS V SD NEGERI 101771 TEMBUNG TAHUN AJARAN 2016/2017
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran VAK (visualization, audiotory, kinesthetic) lebih baik dari pada pembelajaran konvensional pada materi gaya magnet di kelas V SD Negeri 101771 Tembung Tahun Ajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V semester genap SD Negeri 101771 Tembung yang terdiri dari 2 kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas Va (sebagai kelas eksperimen) kelas Vb (sebagai kelas kontrol) yang masing-masing berjumlah 24 siswa yang ditentukan dengan teknik total sampling (sampel jenuh) yaitu seluruh populasi dijadikan sampel karena jumlah populasi kurang dari 100. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran VAK (visualization, audiotory, kinesthetic) dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Data yang digunakan tes pilihan berganda, jumlah soal 20 item yang sudah dinyatakan valid dan reliabel. Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pre-test kelas eksperimen adalah 48.96 dan kelas kontrol 50.20, setelah pembelajaran selesai diberikan post-test dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 81.87 dan kelas kontrol 72.70. Dari hasil uji t diperoleh thitung = 5.36 sedangkan ttabel = 2.01. Karena thitung >ttabel (5.36>2.01) maka Ho ditolak. Melalui uji t tersebut diperoleh hasil signifikan bahwa hasil belajar menggunakan model pembelajaran VAK (visualization, aodiotory, kinesthetic) lebih baik dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Kesimpulan dalam penelitian adalah dari hasil uji hipotesis didapat hasilnya signifikan, sehingga hasil belajar siswa dengan menerapkan model VAK (Visualization, Audiotory, Kinesthetic) memiliki pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pada mata pelajaran IPA di kelas V.