Daftar Isi:
  • Perikanan laut merupakan sub sektor pertanian yang sangat diandalkan di kelurahan Aek Manis Kecamatan Sibolga Selatan. Dalam kegiatan yang berhubungan dengan perikanan terdapat pihak-pihak yang berperan di dalamnya baik proses produksi dan pendistribusiannya. Rantai distribusi komoditas ikan laut memiliki keterkaitan yang cukup erat dengan tingkat pendapatan nelayan. Adanya disparitas harga ikan tangkap perikanan laut yang sangat tinggi di kelurahan Aek Manis Kecamatan Sibolga Selatan menyebabkan kesejahteraan nelayan menurun, mengingat dimana sebagian besar nelayan merupakan produsen sekaligus net consumer. Dalam upaya mempersempit disparitas harga ikan tangkap perikanan laut di kelurahan Aek Manis Kecamatan Sibolga Selatan, maka diperlukan studi mengenai sistem pendistribusian komoditas ikan tangkap. Secara rinci penelitian ini bertujuan untuk : (1) menggambarkan pola distribusi komoditas ikan tangkap perikanan laut mulai dari nelayan sampai ke konsumen akhir di kelurahan Aek Manis Kecamatan Sibolga Selatan Kota Siboga. (2) menganalisis Seberapa besar marjin yang diterima setiap pelaku pemasaran dalam rantai distribusi komoditas ikan tangkap perikanan laut di kelurahan Aek Manis Kecamatan Sibolga Selatan Kota Sibolga. Sampel dalam penelitian ini yaitu 83 orang nelayan dan 40 orang pelaku lembaga pemasaran yang terdiri dari 15 pedagang pengumpul, 10 pedagang besar dan 15 pedagang pengecer. Melalui teknik Simple Random Sampling dan Total Sampling. Data dianalisis secara deskriptif terhadap pola distribusi dan margin pemasaran ikan tangkap. Hasil penelitian yaitu terdapat tiga pola distribusi, yaitu pertama : Nelayan (86%) → Pedagang Pengumpul (80%) → Pedagang besar (100%) → Pedagang pengecer (100%) → konsumen. Kedua : Nelayan (86%) → Pedagang Pengumpul (20%) → Pedagang Pengecer (100%) → Konsumen. Ketiga : Nelayan (14%) → Pedagang Besar (100%) → Pedagang Pengecer (100%) → Konsumen. Maka dalam penelitian ini dapat diketahui marjin pemasaran yang paling tinggi berturutturut untuk jenis ikan Kakap terjadi pedagang pengumpul (7,0%), pedagang pengecer (6,9%), dan pedagang besar (4,3%). Marjin pemasaran (Marketing Margin) untuk jenis ikan kerapu yang paling tinggi berturut-turut terjadi pada pedagang pengecer (11,2%), pedagang besar (4,7%), dan pedagang pengumpul (4,4%). Marjin pemasaran (Marketing Margin) untuk jenis ikan mayung yang paling tinggi berturut-turut terjadi pada pedagang pengecer (12,7%), pedagang besar (9,2%), dan pedagang pengumpul (7,3%).